Bisnis.com, JAKARTA - Keterlibatan swasta dalam pendanaan berbagai proyek infrastruktur semakin masif. PT Maybank Asset Management pada tahun ini berencana untuk menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dengan nilai Rp1 triliun.
"Mudah-mudahan bisa di semester kedua tahun ini. Target yang kami tentukan sekitar Rp1 triliun," kata Chief Executive Officer PT Maybank Asset Management Denny Thaher saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (8/2/2018).
Dia menambahkan, keputusan perseroan untuk menerbitkan produk investasi alternatif ini merupakan wujud dari komitmen dan sumbangsih terhadap pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.
Namun Denny masih merahasiakan proyek yang dimaksud, dengan alasan masih terus dalam pembahasan oleh internal perusahaan. "Kami belum bisa umumkan, yang jelas ini untuk membantu proyek infrastruktur," ujarnya.
RDPT merupakan salah satu cara swasta untuk terlibat dalam pendanaan proyek infrastrutur. Akhir tahun lalu, Bahana TCW Investment Management juga menerbitkan RDPT Pelabuhan dengan nilai US$35 juta.
RDPT merupakan produk reksa dana yang ditawarkan maksimal hanya kepada 50 investor saja. Para investor juga harus langsung berinvestasi pada proyek-proyek di sektor riil. Umumnya investor yang diundang adalah institusi.