Bisnis.com, JAKARTA—Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.428 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (2/2/2018).
Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau menempatkan Jisdor di Rp13.428 per dolar AS, terdepresiasi 26 poin atau 0,19% dari posisi Rp13.402 pada hari Kamis (1/2/2018).
Di pasar spot, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau melemah 19 poin atau 0,14% ke level Rp13.443 per dolar AS pada pukul 10.09 WIB.
Padahal rupiah sempat terapresiasi, ketika pagi ini dibuka menguat 17 poin atau 0,13% di Rp13.407 per dolar AS. Pada perdagangan Kamis(1/2/2018) rupiah berakhir melemah 38 poin atau 0,28% di Rp13.424 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan pagi ini rupiah bergerak pada kisaran Rp13.407 - Rp13.456 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau berbalik menguat 0,10% atau 0,085 poin ke level 88,756 pada pukul 10.02 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,032 poin atau 0,04% di level 88,639, setelah pada perdagangan Kamis (1/2) berakhir melemah 0,52% atau 0,462 poin di posisi 88,671.
Dalam risetnya hari ini, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memprediksikan pelemahan rupiah di kisaran Rp13.400-Rp13.440 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Dipaparkan, rupiah melemah saat investor mengantisipasi potensi penaikan tingkat suku bunga acuan AS pada bulan Maret.
Seperti diperkirakan para analis, The Federal Reserve (The Fed) memutuskan tidak mengubah tingkat suku bunga acuannya (Fed Funds Rate/FFR) dalam pertemuan kebijakan pertama tahun ini, yang berakhir pada Rabu (31/1) waktu setempat.
Namun di sisi lain, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) melihat peningkatan laju inflasi pada 2018. Hal ini pun memacu peluang penaikan FFR lebih cepat.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
2 Februari | 13.428 |
1 Februari | 13.402 |
31 Januari | 13.413 |
30 Januari | 13.398 |
29 Januari | 13.327 |
Sumber: Bank Indonesia