Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ritel di bidang perdagangan pulsa isi ulang, smartphone, dan gadget, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk., menargetkan laba bersih tahun ini dapat mencapai Rp90 miliar-Rp100 miliar.
Roby Tan, Direktur Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT), mengatakan perseroan menargetkan pendapatan tahun ini dapat mencapai Rp9 triliun-Rp10 triliun, atau meningkat sekitar 50%-60% dari capaian 2017 yang sekitar Rp6 triliun-Rp6,5 triliun.
Hingga September 2017, perseroan mencatat laba bersih senilai Rp37 miliar, meningkat 569% secara year-on-year (yoy). Namun, dia belum bersedia mengungkapkan proyeksi capaian laba bersih hingga akhir 2017.
Secara umum, margin bisnis perseroan sangat tipis, hanya sekitar 0,7%-2%.
“Untuk akhir 2018, proyeksi laba bersih mungkin sekitar Rp90 miliar-Rp100 miliar,” sebut Roby, Rabu (31/1/2018).
Dia menyatakan perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut sebab tahun lalu sudah mengakuisisi lima perusahaan di bidang jasa penjualan pulsa. Tahun ini, perseroan optimistis penjualan akan meningkat seiring peningkatan penetrasi internet dan smartphone serta kebutuhan biaya data untuk internet.
“Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang masih positif pertumbuhannya dibandingkan industri lain. Ini sudah jadi kebutuhan pokok. Indikasinya digital ekonomi semakin besar, kita juga salah satu pengguna media sosial terbesar di dunia,” tambah Roby.
Adapun, total ekuitas perseroan per September 2017 adalah senilai Rp225,9 miliar, sedangkan total liabilitas Rp616,4 miliar. Total aset perseroan adalah senilai Rp842,3 miliar, meningkat 434% dibandingkan posisi akhir 2016.