Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan distribusi ponsel PT Global Teleshop Tbk. menjajaki peluang pasar dari aktivitas trade in atau tukar tambah untuk dapat meningkatkan penjualan perangkat seluler. Perseroan menilai pasar ponsel idle Tanah Air sangat potensial.
Direktur Utama PT Global Teleshop Tbk. Djoko Harijanto mengungkapkan setiap tahunnya, ada sekitar 30 juta ponsel baru diperdagangkan di Tanah Air. Kondisi tersebut memungkinkan masyarakat memiliki ponsel tidak terpakai.
"Kami akan lihat bisnis baru seperti bisnis trade in karena setiap tahun puluhan juta ponsel masuk ke Indonesia, sekian persen dari 30 juta perangkat itu merupakan ponsel idle di tangan konsumen. Potensi ini yang mungkin bisa kami tangkap, untuk bisa recycle ponsel idle,” jelas Djoko di Jakarta, Selasa (30/1).
Djoko mengatakan sepanjang tahun ini, perseroan akan fokus membenahi aktivitas bisnis yang selama tiga tahun terakhir gagal memperoleh laba. Perseroan menyebut meluncurkan strategi kreatif untuk membuat produk bervariasi sekaligus meningkatkan margin.
Saat ini, 49% pendapatan perseroan diperoleh dari aktivitas bisnis penjualan ponsel, sedangkan 51% sisanya dari penjualan voucher. Global Teleshop memiliki 56 gerai yang tersebar di kota-kota besar Tanah Air.
Berdasarkan laporan keuangan Global Teleshop, selama Januari—September 2017 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp458,05 miliar, atau naik 8,1% dari capaian periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kendati demikian, beban pokok pendapatan perseroan selama periode tersebut membengkak ke Rp438,33 miliar, naik 7,8% (yoy) dari Rp406,58 miliar.