Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait aksi penggalangan dana di pasar global melalui emisi obligasi serta saham emiten tambang yang kian likuid menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Jumat (26/1/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Memacu Emisi Obligasi Global. Aksi penggalangan dana di pasar global melalui emisi obligasi, baik itu oleh pemerintah maupun korporasi swasta, kian semarak pada awal tahun ini. Teranyar, pemerintah segera melakukan penawaran sukuk global pada akhir bulan ini. (Bisnis Indonesia)
Pengawasan Pemerintah Tak Hilang. Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan bahwa peraturan pemerintah soal holding BUMN Migas yang menunggu diteken Presiden tetap mengacu pada PP No. 72/2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara. (Bisnis Indonesia)
Tingkat Kepatuhan Diharapkan Terkerek. Rencana perubahan threshold (ambang batas) bagi PPh final 1% serta kemungkinan implementasi peraturan fiskal bagi e-commerce diproyeksikan mengerek kepatuhan formal wajib pajak (WP). (Bisnis Indonesia)
BUMN dan Anak Usaha Garap Properti Rp64,9 T. BUMN perumahan, Perum Perumnas, dan tiga anak perusahaan BUMN, masing-masing PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), serta PT Adhi Persada Properti kian agresif menggarap proyek properti, dari hunian tapak, hunian vertikal, hingga properti komersial. (Investor Daily)
Tanda-tanda Saham Tambang Kian Likuid. Prajogo Pangestu, taipan pemilik Grup Barito, sumringah. Kini, dua emiten sahamnya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), masuk dalam daftar 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Kontan)