Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, Summarecon Agung (SMRA) diperkirakan meraup pendapatan Rp1,62 triliun dengan laba bersih sekitar Rp208 miliar sampai dengan akhir tahun 2017.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Franky Rivan menjelaskan SMRA diperkirakan akan merilis laporan keuangan selambat-lambatnya pada 30 Maret 2018. "Kami percaya bahwa pendapatan 4Q17 SMRA akan sesuai dengan perkiraan moderat pendapatan Rp1,62 triliun dan laba bersih Rp208 miliar," jelasnya dalam riset yang diterima Bisnis.com, Kamis (18/1/2018).
Franky menggarisbawahi perlu dicatat bahwa perusahaan biasanya membukukan pendapatan cukup besar pada kuartal terakhir, sesuai dengan pandangannya bahwa developer dengan land bank besar dapat dengan mudah menjual tanah untuk menyangga pendapatannya.
Pihaknya telah melihat strategi serupa perusahaan pada 2016, ketika SMRA menjual tanah di wilayah Bandung dan Serpong senilai Rp320 miliar pada November-Desember.
Hal ini menyebabkan perusahaan memenuhi estimasi konsensus, meskipun run-rate pendapatan pada 9 bulan tahun 2016 hanya 8.3%. Pada akhir 2017 diperkirakan penjualan lahan SMRA sebesar Rp230 miliar, yang akan memperkuat estimasi pendapatan pada periode tersebut.
"Karena kami factored-in realisasi marketing sales setahun penuh SMRA, kami merevisi proyeksi pendapatan dan laba bersihnya masing-masing menjadi Rp5.6 triliun dan Rp327 miliar (dari Rp5,43 triliun dan Rp325 miliar) pada 2017.
Oleh karena itu, pihaknya juga merevisi perkiraan pendapatan dan laba bersih 2018 masing-masing menjadi Rp6 triliun dan Rp581 miliar (dari Rp5,9 triliun dan Rp574 miliar) untuk SMRA.
"Kami mempertahankan rekomendasi Hold kami di SMRA dan merevisi TP menjadi Rp1.100, sesuai dengan revisi kami terhadap marketing sales dan pendapatan perusahaan."
Mirae juga optimis bahwa beban utang akan berkurang, karena penjualan properti perusahaan yang lebih baik akan mengimbangi beban bunga perusahaan yang tinggi.
"TP kami menyiratkan diskon 75% terhadap NAV kami, sedikit di bawah +1 SD nya sebesar 76%. SMRA saat ini diperdagangkan di 18F P/E sebesar 25.3x, di bawah rata-rata lima tahun di 36.7x."
Rekomendasi saham SMRA: Maintain Hold; Revise up TP to IDR1,100