Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Eropa berakhir di zona merah pada awal perdagangan pekan ini, Senin (15/1/2018), setelah dua pekan mengalami penguatan, dengan saham-saham siklis berada di antara penekan utama.
Indeks Stoxx 600 turun 0,2%, sedangkan indeks bluechip zona Eropa berakhir sedikit berubah. Saham siklis, yang labanya paling sensitif terhadap kekuatan ekonomi, merupakan sektor ekuitas dengan performa terbaik tahun ini.
Pembuat peralatan pertambangan asal Finlandia Metso mengalami persentase penurunan terbesar pada Stoxx, dengan pelemahan 9,8% setelah laba kuartal keempatnya meleset dari ekspektasi.
Dilansir Reuters, saat indeks STOXX telah mengalami awal yang kuat untuk 2018 dan telah bertahan pada level tertinggi sejak Agustus 2015, pelemahan di antara saham perbankan dan energi membuat indeks berada di wilayah negatif. Penguatan kinerja mata uang euro juga menambahkan tekanan.
“Ekuitas Eropa telah berkinerja baik sejak awal 2018, dan kita mengalami beberapa bentuk penurunan,” kata Jonathan Roy, pakar strategi pasar di Ocean Capital Group, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/1/2018).
Saham peritel Jerman Metro turun 3,8% setelah melakukan update penjualan, dengan bisnisnya di Rusia menunjukkan perlambatan penjualan pada kuartal Natal.
“Rusia kemungkinan akan menjadi katalisator untuk mendapatkan re-rating harga saham, dan tidak ada tanda-tanda progres apapun atasnya,” jelas analis di Raymond James dalam risetnya.
Di sisi lain, saham-saham di Azimut Holding membukukan persentase penguatan terbesar, dengan kenaikan 12,7% setelah pengelola aset asal Italia tersebut menyatakan akan melipatgandakan dividennya setelah melaporkan rekor untuk arus masuk bersih.