Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut bakal kembali menerbitkan obligasi pada 2018 untuk mendanai sejumlah rencana kerja perusahaan.
Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengungkapkan pihaknya berencana kembali menerbitkan obligasi pada 2018. Langkah tersebut serupa dengan yang ditempuh pihak perseroan tahun lalu.
Edi belum menjabarkan secara detail berapa besaran obligasi yang bakal diemisi. Pasalnya, perusahaan pelat merah tersebut masih menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) yang bakal dilakukan pada Rabu (10/1/2018).
“Ada rencana [menerbitkan obligasi] pikir saya sama seperti tahun lalu,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Dana yang dihimpun, sambungnya, bakal digunakan untuk meremajakan kereta milik perseroan yang telah berusia lebih dari 30 tahun. Diperkirakan peremajaan dilakukan terhadap 886 kereta.
Di sisi lain, dia menyebut kinerja perseroan pada 2017 mengalami pertumbuhan 20%. Salah satu faktor pendorongnya yakni peningkatan jumlah penumpang kereta api tahun lalu.
Perseroan mencatat jumlah penumpang pada 2017 mencapai 389 juta atau tumbuh dibandingkan dengan 2016 sebesar 352 juta. Jumlah tersebut melebihi target perseroan yang dipasang tahun lalu sebesar 373 juta.
Seperti diketahui, pada November 2017, perusahaan mengemisi Obligasi I PT KAI yang dibagi kedalam dua seri. Seri A dengan tenor 5 tahun memiliki tingkat bunga 7,75% dan Seri B bertenor 7 tahun dengan tingkat bunga 8,25%.
KAI menargetkan dana Rp2 triliun dari emisi obligasi tersebut. Sebanyak 55% dana yang dihimpun bakal digunakan untuk penyelesaian proyek infrastruktur kereta bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.