Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Investasi Jangka Panjang BNI-AM Dana Saham Inspiring?

Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 19,99% sepanjang 2017 turut mengerek kinerja sejumlah reksa dana saham. Tak terkecuali BNI-AM Dana Saham Inspiring yang menanjak 15,46%.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan IHSG, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan IHSG, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 19,99% sepanjang 2017 turut mengerek kinerja sejumlah reksa dana saham. Tak terkecuali BNI-AM Dana Saham Inspiring yang menanjak 15,46%.

Menurut Head of Investment Division PT BNI Asset Management Susanto Chandra, produk BNI-AM Dana Saham Inspiring lebih ditargetkan untuk nasabah jangka panjang dengan proyeksi durasi investasi sekitar 3—5 tahun. Alasannya, perusahaan melakukan pemilihan portofolio berdasarkan dua strategi analisis, yakni top down dan bottom up.

“Strategi meracik portofolio dengan metode top down dan bottom up memang bertujuan untuk investasi panjang, karena analisisnya untuk long term,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Strategi pertama, yaitu bottom up dimulai dengan memilih 150 saham dengan kapitalisasi terbesar terhadap IHSG. Selanjutnya, pengkajian BNI-AM dikerucutkan kepada 100 saham yang paling likuid.

Dari 100 saham terpilih, tim riset menganalisis berdasarkan tiga kategori, yakni pertumbuhan, kualitas, dan valuasi. Pertumbuhan ialah kemampuan emiten untuk meningkatkan kinerja, sehingga earning per share (EPS) terus meningkat.

Adapun kualitas dilihat dari return on invested capital (ROIC). Bila saham-saham tersebut masuk ke dalam dua kriteria, tim riset kemudian melihat unsur ketiga, yakni berdasarkan valuasi yang masih masuk akal.

“Dalam artian kita gak mungkin masuk ke saham-saham bagus dengan valuasi super mahal, tapi kita analisis ini dalam kategori PER, nah itu kita ambil,” imbuhnya.

Setelah itu, sejumlah saham yang terpilih dalam tiga kategori dianalisis kembali untuk pembobotannya di dalam BNI-AM Dana Saham Inspiring. Tim riset tentunya memiliki target harga masing-masing, sehingga saham dengan potensi meningkat lebih besar diberikan bobot lebih banyak.

Strategi racikan kedua, yakni top down adalah menganalisis kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia, seperti PDB, inflasi, dan mata uang. Selain itu, tim riset akan memilih kebijakan-kebijakan pemerintan, sehingga dapat diketahui sektor saham apa yang akan memiliki kinerja positif.

Pada 2018, sambung Santo, diperkirakan kebijakan populis Presiden Joko Widodo akan mendorong kinerja emiten yang berhubungan dengan sektor konsumsi. Oleh karena itu, porsi perusahaan consumer goods ditingkatkan dalam membentuk BNI-AM Dana Saham Inspiring.

“Pada 2018, sektor yang dominan terhadap BNI-AM Dana Saham Inspiring ialah consumer dan perbankan,” tuturnya.

Menurutnya, kelebihan BNI-AM Dana Saham Inspiring dibandingkan dengan reksa dana saham lainnya ialah penggabungan strategi top down dan bottom up dalam meracik portofolio. Pasalnya, MI lain cenderung dominan kepada salah satu strategi.

Kinerja BNI-AM Dana Saham Inspiring sendiri lebih diarahkan menyesuaikan pergerakan IHSG. Oleh karena itu, pada 2018 produk tersebut diperkirakan dapat memberikan return 16%-18% dengan estimasi pertumbuhan IHSG sebesar 15%.

Tahun lalu, dana kelolaan BNI-AM Dana Saham Inspiring mencapai 9,47% atau Rp1,8 triliun dari total AUM BNI-AM sekitar Rp19 triliun. Dalam jangka panjang, perusahaan menargetkan produk reksa dana saham itu dapat berkontribusi 15% terhadap total AUM.

“Secara bertahap kontribusinya terhadap total AUM akan ditingkatkan hingga 15%. Mungkin tahun ini kontribusinya meningkat 12%-13%,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper