Bisnis.com, JAKARTA – Citibank Indonesia memproyeksi IHSG pada akhir tahun depan akan mencapai 6.500.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan kondisi makro ekonomi Indonesia yang cukup baik akan menopang pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun depan. Beberapa sektor ekonomi diperkirakan akan menjadi penggerak.
“Citi memproyeksi IHSG akan tumbuh sampai 6.500. Walaupun ada outflow, tapi domestik cukup bisa menahan sehingga indeks akan tetap bisa di atas 6.000,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Jumat (15/12/2017).
Ada lima hal yang perlu dicermati. Pertama, kondisi politik Indonesia. Dia berharap kondisi cukup stabil meskipun ada pemilihan kepala daerah maupun persiapan pemilihan presiden dan parlemen.
Kedua, aliran dana asing. Meskipun ada bayang-bayang outflow, dia berharap akan ada nett inflow pada tahun depan. Ketiga, kekuatan konsumsi masyarakat yang diharapkan terus pulih. Keempat, kebijakan dari Bank Indonesia (BI).
“Kami memproyeksi suku bunga acuan BI akan bertahan hingga akhir tahun depan karena ada kenaikan Fed Fund Rate,” imbuhnya.
Baca Juga
Kelima, market valuation dan sector rotation. Pihaknya melihat pada 2018 akan ada fokus pada sektor perbankan, telko, konstruksi, dan consumer.