Bisnis.com, JAKARTA--PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) akhirnya resmi memiliki Indotan Lombok Pte Ltd. usai menggelontorkan dana sebanyak US$2 juta ke Southtern Arc Minerals Inc.
Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Teddy K. Somantri mengungkapkan pembelian 100% saham Indotan Lombok Pte Ltd. dari Southtern Arc Minerals Inc. dilakukan pada 7 November 2017.
“Pembelian saham Indotan Lombok Pte Ltd tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nilai ekonomis yang lebih baik serta meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang,” katanya dalam keterbukaan informasinya, Kamis (9/11/2017).
Dia menambahkan dalam jangka panjang perseroan juga berharap aset tersebut dapat meningkatkan sinergi operasional dengan anak perusahaan perseroan lainnya. Perseroan memiliki anak usaha yakni PT Multi Nitrotama Kimia yang merupakan produsen ammonium nitrat dan asam nitrat. Kedua produk tersebut digunakan sebagai bahan peledak untuk mendukung aktivitas pertambangan batubara, mineral, pekerjaan umum dan industri semen.
Menurutnya, pembelian aset ini akan berdampak pada laporan neraca keuangan konsolidasi perseroan, dimana perseroan mengekspektasikan adanya kenaikan ekuitas yang signifikan sekitar US$23,7 juta yang diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan konsolidasi perseroan.
Indotan Lombok Pte Ltd. memiliki 90% saham pada PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi emas dan tembaga di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB) belum memiliki izin AMDAL karena masih dalam tahap eksplorasi. Namun, ILBB akan mengurus izin AMDAL danfeasibility study dalam waktu dekat sebagai persyaratan untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi.
Sebelumnya, Teddy menjelaskan ILBB belum membukukan penjualan dan memperoleh laba bersih karena masih dalam tahapan eksplorasi. Nantinya setelah beroperasi ILBB menargetkan pelanggan domestik maupun mancanegara.
Dia menargetkan produksi tambang tersebut bisa dilakukan pada 2019. Usai akuisisi, lanjutnya, perseroan tetap akan melakukan eksplorasi terlebih dahulu guna memastikan jumlah cadangan.
Pasalnya ada beberapa fase seperti eksplorasi dan pengembangan, sebelum akhirnya memasuki pada fase produksi. Perseroan berharap melalui akuisisi tersebut maka terjadi sinergi dalam grup sehingga bisa mendorong permintaan peledak untuk blasting dalam proses penambangan.
Teddy menambahkan pada tambang tersebut memiliki kandungan emas dan tembaga. Namun, perseroan akan memprioritaskan untuk penambangan emas terlebih dahulu sehingga bisa menghasilkan pendapatan.
Menurutnya, pada tambang tersebut memiliki tiga area prospek. Oleh karena itu, perseroan akan melakukan eksplorasi lebih detail untuk menentukan area mana yang akan ditambang terlebih dahulu.
Namun, perseroan belum menentukan asal pendanaan untuk eksplorasi tersebut. Pasalnya, dia menilai ada sejumlah skema yang bisa digunakan oleh perseroaan untuk meraih dana eksplorasi itu.
“Untuk eksplorasi bisa melakukan berbagai cara. Pertama kita bisa melakukan pinjaman dari bank. Kedua, bisa juga lewat partner yang tertarik dengan bisnis ini,” katanya.
Di sisi lain, Teddy mengungkapkan bahwa dana akuisisi tersebut bersumber dari pinjaman dari PT Dewata Konsultama Sinergi. Menurutnya, perseroan tidak memiliki afiliasi dengan PT Dewata Konsultama Sinergi. Pinjaman tersebut, lanjutnya, memiliki tenor 5 tahun dengan bunga 5% per tahun.
OKAS Resmi Miliki Indotan
PT Ancora Indonesia Resources Tbk. akhirnya resmi memiliki Indotan Lombok Pte Ltd. usai menggelontorkan dana sebanyak US$2 juta ke Southtern Arc Minerals Inc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 menit yang lalu
Nasib Cuan Para Pemegang Saham BUMI Miliaran Lembar
44 menit yang lalu
Menanti Daya Magis Saham BUMN di Tengah Aksi Net Sell Asing
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Nasib Cuan Para Pemegang Saham BUMI Miliaran Lembar
14 menit yang lalu
IHSG Berisiko Melemah, Saham JPFA, TINS, ADRO Masuk Top Picks
44 menit yang lalu
Menanti Daya Magis Saham BUMN di Tengah Aksi Net Sell Asing
1 jam yang lalu