Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRIVATE PLACEMENT: Huddleston Bakal Serap 1,86 Miliar Saham Baru Sritex (SRIL)

PT Huddleston Indonesia bakal menyerap sebanyak 1,86 miliar lembar saham baru yang rencananya diterbitkan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (dari kiri), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Presdir PT Sritex Tbk Iwan Setiawan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekan tombol saat peresmian perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (21/4)./Mohammad Ayudha
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (dari kiri), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Presdir PT Sritex Tbk Iwan Setiawan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekan tombol saat peresmian perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (21/4)./Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Huddleston Indonesia bakal menyerap sebanyak 1,86 miliar lembar saham baru yang rencananya diterbitkan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Dalam keterbukaan informasinya yang diterbitkan Kamis (2/11/2017), SRIL mengungkapkan perseroan akan menerbitkan sebanyak 1,86 miliar saham baru atau mewakili 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.

“Seluruh saham baru yang akan diterbitkan dalam rangka PMTHMETD akan diambil bagian oleh pemegang saham utama perseroan yaitu PT Huddleston Indonesia,” tulis perseroan.

Adapun, PT Huddleston Indonesia saat ini memiliki saham SRIL sebanyak 10,42 miliar saham atau senilai Rp1,04 triliun yang merupakan 56,07% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham dalam portepel perseroan dengan nilai nominal Rp100 per saham. Sementara itu, harga minimum saham baru perseroan sebesar Rp354 per lembar.“Pemegang saham publik perseroan saat ini akan terdilusi sebesar 3,99%,” tulis keterbukaan tersebut.

Rencananya dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerjda dan kebutuhan perusahaan secara umum atau untuk perluasan usaha dalam industri tekstil antara lain melalui pengambilalihan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil.

Untuk memuluskan aksi tersebut, perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam gelaran rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Senin (6/11/2017).

Di sisi lain, perseroan mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 14,36% menjadi US$47,23 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.

Laporan keuangan yang dipublikasikan, Jumat (27/10/2017) menunjukkan pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu, perseroan hanya mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$41,3 juta.

Kinerja yang cukup baik tersebut didorong oleh tumbuhnya pendapatan sebesar 14,82% dari US$498,69 juta pada periode Januari-September 2016 menjadi US$572,59 juta pada periode Januari-September 2017.

Kendati demikian, beban pokok penjualan juga mengalami penaikan 13,96% menjadi US$449,56 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun ini dari US$394,47 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu.

Jika ditengok dari sisi operasi, total penjualan meningkat sebesar 15%, disumbang oleh kenaikan penjualan benang, kain, dan garmen yang masing-masing meningkat sebesar 9%, 26%, dan 20% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper