Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Shanghai Composite Catat Penurunan Terbesar Dalam 11 Pekan

Indeks Shanghai Composite China mencatatkan penurunan terbesar dalam 11 pekan pada perdagangan hari ini, Senin (30/10/2017), akibat terbebani perkiraan gelombang baru penawaran umum perdana (IPO)
Bursa China./Bloomberg
Bursa China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Shanghai Composite China mencatatkan penurunan terbesar dalam 11 pekan pada perdagangan hari ini, Senin (30/10/2017), akibat terbebani perkiraan gelombang baru penawaran umum perdana (IPO) serta kenaikan imbal hasil obligasi lebih lanjut yang menandakan likuiditas lebih ketat.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,77% atau 26,48 poin di level 3.390,34, setelah dibuka turun 0,09% atau 2,94 poin di posisi 3.413,87.

Adapun indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir turun 0,30% atau 12,25 poin di level 4.009,72, setelah dibuka dengan kenaikan hanya 0,20 poin di posisi 4.022,16.

Dilansir Reuters, pihak regulator sekuritas pada hari Jumat (27/10) telah menyetujui sembilan IPO yang akan menghimpun total 9,5 miliar yuan (US$1,43 miliar), lebih dari dua kali lipat dari rata-rata dana yang terhimpun dalam beberapa pekan terakhir.

Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa pasokan ekuitas yang lebih banyak bisa masuk ke dalam pasar serta mendorong indeks start-up teknologi ChiNext 2,1% lebih rendah.

“Investor harus waspada pasca kenaikan yang kuat pada indeks acuan dan tingkat pengembalian yang bagus untuk investor institusi tahun ini,” jelas Haitong Securities dalam risetnya, seperti dikutip dari Reuters.

Dalam jangka pendek, pelaku pasar akan fokus pada faktor-faktor seperti aturan finansial domestik serta dampak rencana bank sentral AS The Federal Reserve untuk mengurangi neraca dan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Sentimen penekan lain adalah aksi jual di pasar obligasi di tengah perkiraan bahwa upaya pemerintah untuk mengurangi bentuk pinjaman yang lebih berisiko akan menjaga likuiditas tetap ketat, melebihi suntikan yang diberikan bank sentral.

Investor juga menantikan sejumlah data yang dapat menunjukkan kesehatan ekonomi negeri panda tersebut pada kuartal keempat.

Menurut survei Reuters, aktivitas sektor manufaktur China kemungkinan tumbuh dengan laju sedikit lebih lambat pada bulan Oktober saat pemerintah mulai menerapkan tindakan terhadap polusi udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper