Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan lonjakan rugi hingga 5 kali lipat sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.
Menurut laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (25/10/2017), pendapatan emiten berkode saham GIAA ini naik menjadi US$3,11 miliar per 30 September 2017 dari US$2,86 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak dari US$44 juta selama 9 bulan pertama tahun lalu menjadi US$222 juta pada periode yang sama tahun ini.
Adapun, pada periode serupa, beban usaha perseroan meningkat dari US$2,86 miliar menjadi US$3,23 miliar.