Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham di Asia bergerak di kisaran level tertingginya pada awal perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2017), bersama dengan berlanjutnya penguatan mata uang euro setelah pemimpin Catalonia menunda deklarasi kemerdekaan dari Spanyol.
Indeks Topix Jepang turun 0,2% pada pukul 10 pagi waktu Tokyo (pukul 8.00 WIB) dan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5%. Indeks S&P/ASX 200 Asutralia menanjak 0,7% dan indeks berjangka Hang Seng naik 0,3%.
Pada saat yang sama, euro berada di posisi US$1,1820 setelah menguat 0,6% pada sesi perdagangan sebelumnya. Bloomberg Dollar Spot Index turun kurang dari 0,1% setelah merosot 0,3% pada perdagangan Selasa (10/10).
Dilansir Bloomberg, indeks Topix Jepang berfluktuasi setelah ditutup di level tertinggi dalam 10 tahun pada hari Selasa, sebagian karena terbebani oleh turunnya performa Kobe Steel Ltd. Meski demikian, indeks saham acuan di Sydney dan Seoul bergerak ke posisi lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average menorehkan rekor baru. Namun dolar merosot dari level tertinggi yang dicatatkan baru-baru ini seiring dengan meredanya optimisme mengenai rencana reformasi pajak yang diusung Presiden Donald Trump.
Euro mencapai level tertinggi dalam hampir dua pekan setelah Presiden Catalonia Carles Puigdemont mengatakan bahwa meskipun referendum pada 1 Oktober telah memberinya mandat untuk melancarkan kemerdekaan, dia akan menunda hasilnya selama beberapa pekan untuk berdialog dengan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy.
Puigdemont juga menyarankan agar Uni Eropa terlibat dalam perundingan tersebut, dan berusaha meyakinkan perusahaan-perusahaan yang keluar dari wilayah tersebut.
Sebelumnya Puigdemont mendapat tekanan dari pemerintah Spanyol dan para pemimpin bisnis di Catalonia yang mendesaknya berhenti untuk mengupayakan kemerdekaan Catalonia mengingat hal tersebut akan meruntuhkan ekonomi dan merobek ikatan sosial dengan Spanyol.
Rajoy berencana menggelar rapat luar biasa kabinetnya di Madrid pada hari Rabu pukul 9 pagi waktu setempat untuk membahas langkah selanjutnya, dan dijadwalkan untuk membahas mengenai krisis di Catalonia pada sore hari di Parlemen Spanyol.
Sementara itu, kinerja pound tetap 2 sen lebih tinggi dari posisi terendahnya baru-baru ini, setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mendapatkan dukungan publik dari kelompok garis keras Brexit di kabinetnya karena menguraikan rencana kontingensi untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS berjangka 10 tahun berada di bawah level tertingginya baru-baru ini yakni 2,40%, di tengah perseteruan antara Presiden Donald Trump dan petinggi Partai Republik Bob Corker.
Perselisihan keduanya mengancam kelanjutan agenda reformasi pajak AS. Trump mengatakan bahwa dia akan mengubah rencana pajaknya dalam beberapa pekan dan menolak kekhawatiran bahwa perselisihan dengan Corker akan merugikan kesempatan rencananya.