Bisnis.com, JAKARTA - PT Wika Bangunan Gedung menjajaki kemungkinan untuk melepas 40% saham dalam aksi korporasi penawaran umum perdana saham (IPO) pada November 2017 atau lebih tinggi dari rencana awal 30%.
Direktur Pengembangan dan Investasi Wika Gedung Nur Al Fata mengatakan dana yang diincar oleh perseroan sebesar Rp2 triliun-Rp3 triliun dalam aksi korporasi itu. Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham perseroan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. "Kami tinggal lihat situasi pasar," katanya ditemui di Stasiun Pasar Senen, Selasa (10/10).
Nur mengatakan masa penawaran awal (bookbuilding) saham IPO tersebut akan berlangsung pada akhir Oktober 2017. Saham perseroan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada akhir November 2017.
Sebagian besar dana dengan porsi 70% yang diperoleh Wika Gedung dari IPO itu akan digunakan untuk pengembangan usaha. "Di mana ke depan kami akan bergerak dalam penyediaan space untuk rumah sakit (maksudnya bangunan) serta infrastruktur yang berbasis transportasi massa di bandara. Bukan operator bandara, melainkan penyediaan lahan untuk bandara," katanya.
Nur mengatakan Wika Gedung juga akan bekerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit BUMN yang tergabung dalam holding rumah sakit BUMN.