Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tidak Stabil Jelang Rilis Laporan NFP

Emas tertekan menjelang laporan Non-Farm Polling (NFP) pada Jumat (6/10). Laporan tersebut merupakan indikator ekonomi utama AS yang akan menyebabkan pergerakan harga terbesar dan konsisten ketika pengumuman berita dirilis di pasar.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA –Harga emas comex  tertekan menjelang dirilisnya laporan Non-Farm Payrolls (NFP) pada Jumat (6/10).

Laporan tersebut merupakan indikator ekonomi utama AS yang akan menyebabkan pergerakan harga terbesar dan konsisten ketika pengumuman berita dirilis di pasar.

Pada perdagangan Jum’at (6/10) pukul 11:53 WIB, emas comex melemah 3,30 poin atau 0,26% menuju level US$1.267,94. Sedangkan, harga emas spot juga melemah 0,28 poin atau 0,02% menuju level US$1.269,90 per troy ounce.

Analis Central Capital Futures Wahyu T Laksono mengatakan, data laporan cukup bagus bagi AS pada Rabu lalu. Data AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan dapat membantu greenback melepaskan kelemahan pada sesi awal untuk mengakhiri sesi perdagangan New York yang lebih dekat dari level tertinggi daripada posisi terendah.

Dolar tidak berhasil berbalik positif terhadap emas, euro, pound sterling, dan komoditas. Namun, dollar mengalami beberapa kenaikan dibandingkan dengan Yen dan Frans Swiss.

Wahyu mengatakan, dolar sebenarnya harus diperdagangakan jauh lebih tinggi mengingat adanya kekuatan tak terduga dari laporan ISM manufaktur non manufaktur. Aktivitas sektor jasa tumbuh dengan laju tercepat dalam 13 tahun karena badai Harvey menyebabkan perlambatan pengiriman pasokan. Sebelumnya, badai Harvey diperkirakan akan berdampak pada rendahnya NFP. Sehingga pasar sepertinya mengantisipasi hal itu.

Namun yang terpenting, komponen ketenagakerjaan dari laporan tersebut meningkat, dan akan mengindikasikan bahwa alih-alih kehilangan pekerjaan sektor jasa yang merupakan bagian terbesar dari pasar tenaga kerja, justru menambahkan pekerjaan yang lebih cepat pada September.

Sementara itu, menurut ADP, gaji perusahaan naik hanya mencapai 135.000, dibandingkan dengan 228.000 pada bulan sebelumnya, namun pertumbuhan pekerjaan melambat. Jadi, fakta bahwa hal itu sejalan adalah kabar yang baik bagi dollar. Investor menguat dengan adanya laporan tersebut. Kedua laporan ini membuat investor berharap adanya pertumbuhan kerja yang lebih kuat.

Ada kesulitan untuk mengetahui seberapa tinggi dampak yang ditimbulkan dari badai terhadap pertumbuhan lapangan kerja, namun revisi rebound dan ke atas dipastikan akan berlanjut pada bulan . berikutnya. Sehingga investor dapat memilih untuk melakukan diskon dan melampaui laporan pada September.

Wahyu menambahkan, adapun dengan ISM yang mengejutkan kenaikan, diperkirakan dolar akan terus berlanjut menjelang laporan data pekerjaan.

“Sepertinya harga konsolidasi tunggu NFP. Jadi wajar harga emas tidak stabil menjelang FNP pada Jumat (hari ini). Masih wait and see,” kata Wahyu kepada Bisnis, Kamis (5/10).

Sementara, Analis Monex Investindo Futures Putu Agus melalui publikasi risetnya mengatakan, badai Harvey yang melanda AS sebelumnya diperkirakan akan berdampak pada rendahnya NFP dan pasar sepertinya telah mengantisipasi hal tersebut. Sementara, tingkat pengangguran diprediksi tetap sebesar US$4,4 dan rata-rata gaji naik 0,3%.

Sebagai informasi, data tenaga kerja AS yang selalu berdampak pada arah pergerakan pasar ini akan dirilis pada dini hari, Jumat (6/10) pukul 19:30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper