Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topix Rebound, Nikkei Lanjutkan Penguatan

Terus melemahnya nilai tukar yen terhadap dolar AS akhirnya berhasil mendorong rebound indeks Topix Jepang pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/10/2017), sekaligus memperpanjang penguatan indeks Nikkei di hari kedua berturut-turut.
Bursa Jepang Topix/Reuters
Bursa Jepang Topix/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Terus melemahnya nilai tukar yen terhadap dolar AS akhirnya berhasil mendorong rebound indeks Topix Jepang pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/10/2017), sekaligus memperpanjang penguatan indeks Nikkei di hari kedua berturut-turut.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan kenaikan 0,40% atau 6,65 poin di level 1.680,27 dan berakhir menguat 0,65% atau 10,84 poin di posisi 1.684,46.

Adapun pada perdagangan Senin (2/10), indeks Topix berakhir turun 0,07% di level 1.673,62.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 1.165 saham di antaranya menguat, 754 saham melemah, dan 99 saham stagnan.

Penguatan saham Keyence Corp. (2,30%), Toyota Motor Corp. (0,69%), dan Mitsui Fudosan Co. Ltd. (3,92%) menjadi pendorong utama terhadap rebound Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 pada perdagangan hari ini berakhir menguat 1,05% atau 213,29 poin di level 20.614,07, setelah dibuka dengan kenaikan 0,37% atau 74,47 poin di posisi 20.475,25.

Pada perdagangan Senin, indeks Nikkei berakhir menguat 0,22% atau 44,50 poin di level 20.400,78.

Sebanyak 194 saham menguat, 23 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang melesat 2,15% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei hari ini, diikuti FANUC Corp. (1,78%) dan Advantest Corp. (+7,28%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,19% atau 0,21 poin ke posisi 112,97 per dolar AS pada pukul 13.34 WIB, setelah pada Senin (2/10) berakhir terdepresiasi 0,20% di posisi 112,76.

Kuatnya data manufaktur Amerika Serikat (AS) memicu optimisme seputar pertumbuhan global sehingga memacu pergerakan dolar AS sekaligus melemahkan kinerja yen. Pelemahan yen diketahui mendorong prospek laba eksportir.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS meningkat ke posisi 60,8 pada September, tertinggi sejak Mei 2004 serta lebih baik dari pencapaian pada bulan Agustus di 58,8.

“Data manufaktur ISM AS yang lebih baik daripada ekspektasi adalah alasan utama di balik penguatan pasar hari ini, dan investor akan menantikan musim laporan laba korporasi lokal untuk potensi dorongan ekstra,” ujar Yoshihiro Okumura, general manager di Chibagin Asset Management Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper