Kegiatan yang juga merupakan bagian dari peringatan 40 tahun penaktifan kembali pasar modal di Tanah Air itu, diharapkan pula lebih lebih mendekatkan emiten dengan investor di daerah.
Adapun penyelenggaran Public Expose Marathon (PEM) 2017 di Makassar merupakan penutup dari gelaran kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada kota-kota utama di Indonesia.
Khusus di Makassar, terdapat lima emiten yang bergerak pada beberapa sektor yakni PT Vale Indonesia Tbk., PT Bank Bukopin Tbk., PT Suryamas Dutamakmur Tbk., PT Lautan Luas Tbk. serta PT Bank Negara Indonesia Tbk..
Kepala BEI Kantor Perwakilan Makassar Fahmin Amirullah mengemukakan pelibatan emiten tersebut diharapkan lebih memacu tingkat kepercayaan masyarakat untuk memiliki portofolio investasi di pasar modal.
"Secara keseluruhan, konsepnya maraton dan berkelanjutan pada 10 kota termasuk Makassar yang pamungkas dalam PEM 2017. Apalagi Makassar ini kota dengan grafik pertumbuhan investor yang tinggi di luar Jawa," katanya di sela-sela PEM 2017 Makassar, Kamis (14/9/2017).
Dalam PEM di Makassar itu, seluruh emiten yang terlibat memaparkan secara komprehensif basis operasional, kinerja perseroan serta memberikan gambaran bagi investor perihal investasi di pasar modal.
Sekedar diketahui, rangkaian PEM 2017 mulai bergulit di Medan pada awal Agustus lalu kemudian dilanjutkan pada kota-kota lainnya di Tanah Air dan ditutup di Makassar.
Pada penyelenggaraan PEM 2017 diselenggarapan pada kampus dengan menyasar segmen mahasiswa, akademisi, umum serta pelaku usaha lokal yang memiliki potensi sebagai investor pasar modal.
Di sisi lain, penyelenggaraan PEM 2017 di Makassar diproyesikan mampu mendongkrak pertumbuhan investor di kota tersebut, yang mana posisi eksisiting telah mencapai 9.438 sub rekening efek.
"Kemudian untuk rata-rata transaksi telah mencapai Rp670 miliar per bulan. Tentu dengan kegiatan seperti ini, bisa lebih terpacu, masyrakat lebih melek pasar modal," urai Fahmin.
Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter memaparkan upaya perseroan untuk memperbaiki performa secara keseluruhan pada tahun ini.
Menurutnya, perseroan yang memiliki basis produksi di Sorowako Sulsel masih berfokus pada peningkatan efesiensi dan pengurangan biaya.
Dari sisi produksi, perseroan menargetkan mampu memproduksi sekitar 80.000 ton nikel matte yang diiringi dengan pengehmatan biaya berbasis menjaga daya saing.
Dari sisi kinerja keuangan, emiten berkode saham VALE INCO itu mencatatkan EBITDA sebesar US$9,5 juta pada kuartal II/2017 atau lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Kondisi tersebut merupakan imbas dari harga realisasi rata-rata komoditas nikel yang lebih rendah pada kuartal kedua tahun ini.
"Meskipun demikian, posisi kas kami meningkat ke posisi US$260,7 juta per Juni 2017. Sehingga kami akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas," ujarnya.