Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Steel Pipe Industry Akan Tuntaskan Dua Aksi Korporasi

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. memastikan akan tetap merampungkan dua aksi korporasi tahun ini, yakni penerbitan obligasi global US$250 juta dan buyback saham 1,44%.
Pipa baja/bisnis
Pipa baja/bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN--PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. memastikan akan tetap merampungkan dua aksi korporasi tahun ini, yakni penerbitan obligasi global US$250 juta dan buyback saham 1,44%.

Johanes W. Edward, Investor Relation Steel Pipe Industry of Indonesia, mengatakan bahwa perseroan telah menyelesaikan roadshow dalam rangka penerbitan obligasi global tersebut ke sejumlah negara.

Emiten dengan kode saham ISSP ini semula sudah mengumumkan rencana itu pada prospektus Maret lalu, tapi tidak dilanjutkan karena kondisi global masih belum menguntungkan.

"Timing Maret [2017] belum bagus karena waktu itu pertama kalinya Korea Utara diancam Amerika. Sekarang agaknya mulai adem, investor juga tenang, mudah-mudahan hasilnya lebih baik," katanya usai paparan publik di Balikpapan, Selasa (12/7/2017).

Perseroan masih belum menentukan besaran kupon yang akan ditawarkan kepada investor. Yang pasti, kupon obligasi bertenor lima tahun ini tidak akan lebih dari 10%.

Pasalnya, obligasi senilai kurang lebih Rp3,25 triliun dengan kurs Rp13.000 ini sepenuhnya untuk refinancing utang bank jangka pendek perseroan dengan bunga 10%. Perseroan ingin menggantinya dengan instrumen jangka panjang dengan biaya dana lebih terjangkau.

"Global bond Pan Brothers saja sekarang sekitar 6,5%. Kita kan di sektor yang sama, jadi mestinya bisa di dekat situ," katanya.

Meski tidak mengungkapkan di negara mana pastinya penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan, dirinya memastikan lokasinya bukan di Asia. Sementara itu, penjamin emisinya yakni HSBC dan JP Morgan.

"Kami harapkan bond ini bisa closing di bulan ini," katanya.

Sementara itu, dirinya memastikan aksi buyback dituntaskan tahun ini juga, kendati tidak memastikan kapan persisnya. Perseroan menyiapkan sekitar Rp51 miliar untuk rencana itu.

"Yang pasti dananya bukan dari hasil penerbitan global bond, tapi dari dana operasional kami sendiri. Tepatnya yang di-buy back itu 1,44% agar tidak kehilangan batas free float 40% kepemilikan publik untuk dapat insentif pajak," katanya.

Adapun, hingga Juni tahun ini, kepemilikan publik pada ISSP adalah 43,15%, sementara pemegang saham utama yakni PT Cakra Bhakti Para Putra, yakni 56,84%.

Dengan kedua aksi korporasi ini, perseroan berharap kinerja perseroan ke depan akan lebih baik dan saham perseroan menjadi lebih likuid.

Dengan proyek infrastruktur yang semakin bergairah, pihaknya optimistis total produksinya bisa mencapai 450.000 ton tahun depan, meningkat dari target tahun ini 380.000 ton. Sementara itu, top line ditargetkan meningkat dari target tahun ini Rp4 triliun menjadi Rp4,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper