Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Republik Indonesia berencana menerbitkan obligasi ritel Indonesia (ORI) 014 dengan nilai sekitar Rp15 triliun—Rp20 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, nilai penjatahan saat ini belum masuk dari agen penjual. Perkiraan sementara pemerintah, nilai yang diterbitkan sekitar Rp15 triliun—Rp20 triliun.
“Angka pasti, nanti pas peluncuran akan dapat. Kalau penentuan yield, akan tergantung pada 27 September 2017,” ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (11/9/2017).
Loto mengungkapkan, nilai yield yang ditawarkan kepada investor akan sangat bergantung pada secondary market. Dia mengharapkan agar yield pasar obligasi lebih stabil.
Secara gamblang, Loto mengungkapkan bahwa pemerintah menginginkan yield yang rendah untuk mengurangi beban bunga. Namun, kondisi berbeda dengan yang diharapkan investor. Menurutnya, investor lebih nyaman dengan imbal hasil yang tinggi.
Sebagai informasi, pemerintah pada tahun lalu telah merilis surat utang ritel ORI013 dengan nilai penjualan hanya Rp19,691 triliun, atau lebih rendah 1,57% dari target awal senilai Rp20 triliun.
Tahun lalu, pemerintah penetapkan ORI013 bertenor tiga tahun dengan kupon 6,6%. Penjualan ORI ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN.