Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Jepang Terseret Risiko Geopolitik Pasca Uji Coba Bom Hidrogen Korut

Reli sejumlah indeks saham acuan di Jepang berakhir pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017), tertekan penguatan kinerja mata uang yen menyusul pernyataan uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Reli sejumlah indeks saham acuan di Jepang berakhir pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017), tertekan penguatan kinerja mata uang yen menyusul pernyataan uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,37% atau 6 poin di level 1.613,59 dan berakhir melemah 0,99% atau 16,04 poin di posisi 1.603,55. Dari 2.019 saham pada indeks Topix, 152 saham di antaranya menguat, 1.823 saham melemah, dan 44 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,93% atau 183,22 poin di level 19.508,25, setelah dibuka turun 0,38% atau 75,51 poin di posisi 19.615,96. Sebanyak 18 saham menguat, 202 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Pelemahan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang hari ini sekaligus mengakhiri reli yang dibukukan selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Saham SoftBank Group Corp. yang drop 2,02% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei hari ini, diikuti Nitto Denko Corp. (-1,91%) dan KDDI Corp. (-1%).

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau menguat 0,73% atau 0,81 poin ke posisi 109,46 per dolar AS pada pukul 14.03 WIB, setelah pada Jumat (1/9) berakhir terdepresiasi 0,26% di posisi 110,27.

Pada Minggu (3/9) waktu setempat, Korea Utara menyatakan telah sukses melakukan uji coba bom hidrogen dengan kekuatan terdahsyat yang dapat dimuat ke dalam rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM).

Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan bahwa uji coba itu berjalan sempurna sekaligus menunjukkan ketepatan dan teknologi bom tersebut. Ini adalah uji coba nuklir pertama Korut sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.

Aksi Korut ini mendorong Trump untuk mengancam meningkatkan sanksi ekonomi serta menghentikan perdagangan dengan negara manapun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.

“Pasar saham Jepang cenderung melemah dalam hal risiko geopolitik, dengan investor ritel dan lindung milai melepas yen dan posisi ekuitas Jepang,” kata Soichiro Monji, general manager dari departemen penelitian ekonomi di Daiwa SB Investments Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper