Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Menguat, Indeks Topix Ditutup Melemah 0,15%

Indeks Topix ditutup melemah 0,15% atau 2,37 poin ke level 1.631,45, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,38% atau 76,93 poin ke posisi 19.952,33.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Jumat, (4/8/2017), setelah yen menguat di tengah kekhawatiran baru mengenai prospek pertumbuhan ekonomi AS menjelang rilis data tenaga kerja.

Indeks Topix ditutup melemah 0,15% atau 2,37 poin ke level 1.631,45, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,38% atau 76,93 poin ke posisi 19.952,33.

Emiten teknologi membebani gerak indeks karena yen bergerak menguat terhadap dolar AS. Saham Murata Manufacturing ditutup melemah 1,7%, sedangkan Tokyo Electron merosot 2,4%.

Seperti dilansir Reuters, investor menimbang kemampuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menindaklanjuti kebijakan pertumbuhannya menyusul sebuah laporan mengenai perkembangan penyelidikan campur tangan Rusia.

Pelemahan indeks Topix sedikit tertahan karena ditopang oleh laporan kinerja yang solid, termasuk dari Suzuki Motor Corp., Terumo Corp, dan Isetan Mitsukoshi Holdings Ltd.

Penasihat Khusus, Robert Mueller, yang menyelidiki kemungkinan campurtangan Rusia dalam kampanye Trump tahun lalu, menggunakan dewan juri federal untuk membantu mengumpulkan informasi, Wall Street Journal melaporkan.

Sebagai tanggapan, Penasihat Khusus Gedung Putih Ty Cobb mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya dewan juri baru.

"Ini berkaitan dengan yen, sementara pembicaraan tentang dewan juri adalah salah satu faktor lainnya," kata Kiyoshi Ishigane, kepala analis Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Data ISM non-manufaktur bulan juli mengecewakan; Kami melihat semakin banyak data yang tidak memenuhi perkiraan. Jika orang berpikir bahwa ekonomi AS terlalu lemah untuk menahan kenaikan suku bunga, kemungkinan yen akan naik lebih tinggi lagi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper