Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Yen Tekan Bursa, Indeks Topix Ditutup Melemah

Indeks Topix ditutup melemah 0,16% atau 2,61 poin ke level 1.618,61, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,17% atau 34,66 poin ke level 19.925 per dolar AS.
Mata uang Jepang, Yen/Bisnis
Mata uang Jepang, Yen/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Senin (31/7/20178) karena apresiasi yen terhadap dolar AS membayangi sejumlah laporan kinerja emiten yang positif.

Indeks Topix ditutup melemah 0,16% atau 2,61 poin ke level 1.618,61, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,17% atau 34,66 poin ke level 19.925 per dolar AS.

Mata uang yen Jepang naik ke level tertinggi enam pekan setelah menguat 0,5% pada hari Jumat ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antar benua, yang merupakan upaya kedua keduanya dalam sebulan terakhir.

Yen terpantau menguat 0,06% atau 0,07 poin ke level 110,61 yen per dolar AS pada pukul 14.29 WIB.

Data perekonomian AS yang tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua juga turut menopang kinerja yen. Produk domestic bruto (PDB) AS terpantau naik 2,6%, di bawah perkiraan dari 77 ekonom yang mencapai 2,7%.

Di lain pihak, emiten otomotif dan farmasi memberikan dukungan terbesar pada indeks menysul kinerja positif dari Hino Motors Ltd., Isuzu Motors Ltd. dan Takeda Pharmaceutical Co.

Sementara itu, saham Hitachi Ltd., Kyocera Corp. dan TDK Corp. naik lebih dari 3% setelah melaporkan laba pada akhir pekan lalu yang mengalahkan ekspektasi analis.

"Ini adalah tarik ulur investor yang bertaruh pada pendapatan yang solid dan kekhawatiran akan penguatan yen," kata Masahiro Ichikawa, analis senior Sumitomo Mitsui Asset Management Co, seperti sikutip Bloomberg.

"Data mengenai ekonomi AS menjadi perpaduan antara angka-angka kuat dan lemah, dan dengan kenaikan suku bunga AS terlihat seperti akan terjadi pada laju yang cukup lambat, tren kenaikan yen akan menahan bursa Jepang," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper