Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup rebound dari penurunan tiga hari pada Rabu (5/7/2017), didorong oleh peningkatan kuota investor institusi Hong Kong di China, serta dokumen kebijakan yang mendorong penggunaan uang pensiun di pasar modal.
Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,76% atau 24,33 poin ke level 3.207,13, sedangkan indeks CSI 300 ditutup menguat 1,1% atau 39,70 poin ke level 3.659,68.
Adapun indeks yang melacak 50 saham blue-chip representatif di Shanghai, yang dijuluki indeks China "nifty 50", rebound 1,5%.
Seperti dikutip Reuters, pemegang dana pensiun komersial didorong untuk berinvestasi di pasar saham, obligasi dan reksadana, untuk memberikan dukungan stabil jangka panjang pada perkembangan pasar modal yang sehat, menurut sebuah dokumen kebijakan tertanggal 4 Juli dari kabinet China.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat membawa lebih banyak dana jangka panjang ke pasar saham yang menguntungkan saham blue-chips dan disukai oleh investor institusi yang mencari fundamental yang solid.
Pasar saham China juga mendapat dukungan dari langkah China untuk menaikkan kuota di bawah skema Renminbi Foreign Institutional Investor (RQFII) untuk Hong Kong menjadi 500 miliar yuan (US$73,58 miliar) untuk memenuhi permintaan alokasi aset yuan.
Sebagai pelopor untuk mempromosikan internasionalisasi yuan, Hong Kong diberi kuota 270 miliar yuan berdasarkan skema RQFII di tahun 2011.
"Lonjakan kuat dalam saham berkapitalisasi besar belum berakhir, dan kenaikan RQFII dapat memberi dampak positif pada pasar saham (di China)," kata Zhang Qi, analis Haitong Securities, seperti dikutip Reuters.