Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Berbalik Melemah 0,12%, Sektor Properti Bertahan Hijau

IHSG berbalik melemah 0,12% atau 6,96 poin ke level 5.811,59 di akhir sesi I, walaupun dibuka dengan penguatan 0,21% atau 12,43 poin di level 5.830,98.
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (22/6/2017).

IHSG berbalik melemah 0,12% atau 6,96 poin ke level 5.811,59 di akhir sesi I, walaupun dibuka dengan penguatan 0,21% atau 12,43 poin di level 5.830,98.

Sepanjang perdagangan hari ini hingga akhir sesi I, IHSG terus berayun di antara zona hijau dan merah pada kisaran 5.806,75 - 5.831,34.

Sebanyak 153 saham menguat, 141 saham melemah, dan 261 saham stagnan dari 551 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG memberi tekanan utama, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melemah 0,70%, diikuti sektor tambang yang turun 0,38%.

Adapun lima sektor lainnya menguat, didorong oleh sektor properti yang menguat 0,58%.

Indosurya Sekuritas memprediksi di hari akhir perdagangan pasar sebelum libur panjang Lebaran,  IHSG masih berpotensi menguat di level 5689 – 5823

Kepala Riset William Surya Wijaya mengatakan,  hari perdagangan terakhir di bulan Juni akan memberikan banyak warna dan semangat dalam pergerakan IHSG yag masih dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas, serta masih menariknya negara kita sebagai negara tujuan investasi,

Sehingga, katanya,  peluang kenaikan dalam rentang investasi jangka panjang masih terbuka lebar, momentum koreksi sehat masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian untuk investasi jangka panjang, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend,

"Hari ini IHSG berpotensi naik," tulisnya dalam riset

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp13.318 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper