Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara melemah pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (14/6/2017).
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2017, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup turun 0,19% atau 0,15 poin ke posisi US$77,05/metrik ton.
Harga batu bara kontrak Agustus bergerak turun setelah hanya berakhir stagnan pada sesi perdagangan sebelumnya.
Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah dunia merosot hampir empat persen pada perdagangan Rabu, tertekan oleh kenaikan tak terduga pada jumlah persediaan bensin serta prospek internasional yang menunjukkan peningkatan pasokan yang besar pada tahun berikutnya.
Pada perdagangan Rabu, harga minyak WTI kontrak Juli 2017 ditutup anjlok 3,72% atau 1,73 poin ke US$44,73 per barel, setelah dibuka turun tajam 1,12% di posisi 45,94.
Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus 2017 anjlok 3,53% atau 1,72 poin ke US$47, setelah dibuka dengan pelemahan 1,11% atau 0,54 poin di posisi 48,18.
Badan energi Amerika Serikat (AS) Energy Information Administration (EIA) melaporkan kenaikan jumlah persediaan bensin sebesar 2,1 juta barel pekan lalu.
Menurut EIA, dengan jumlah persediaan bensin AS yang saat ini mencapai 242,4 juta, maka jumlah ini 9% lebih tinggi dari rata-rata dalam lima tahun. Sementara itu, tingkat permintaan turun 1,2% selama empat pekan terakhir jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2017 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
14 Juni | 77,05 (-0,19%) |
13 Juni | 77,20 (+0,00%) |
12 Juni | 77,20 (-0,39%) |
9 Juni | 77,50 (-0,06%) |
8 Juni | 77,55 (+1,64%) |
Sumber: Bloomberg