Bisnis.com, JAKARTA--PT Polychem Indonesia Tbk. menargetkan pencapaian laba pada tahun ini setelah menanggung kerugian pada dua periode berturut-turut.
Direktur Polychem Indonesia Tarunkumar N Pal mengungkapkan kondisi industri polyester dan bahan kimia yang berbahan baku ethelene pada tahun ini cukup mendapat nafas. Dia mengatakan di samping harga bahan baku menurun, harga produk cenderung naik.
“Kondisi kuartal pertama sudah menunjukan hal tersebut, kami mengemas laba,” katanya, Rabu (14/6/2017).
Dia menyimpulkan angin segar tersebut akan berlangsung hingga kuartal ketiga tahun ini. Asalkan saja, kata Tarunkumar, tidak ada gejolak yang melecut kenaikan harga bahan baku, seperti minyak mentah.
Saat ini, bahan baku berupa ethelene didatangkan dari impor, dan sebagian kecil berasal dari pabrikan lokal. “Proporsinya besaran impor, tahun ini akan lebih besar dari luar negeri,” tambah Tarunkumar.
Alhasil, perusahaan berkode saham ADMG itu menargetkan pencapaian laba tahun ini. “Kami mengharapkan laba tahun ini, dengan menggenjot produksi dan menekan ongkos,” tukasnya.
Dari sisi penjualan, pada tahun lalu Polychem mengemas angka US$279,95 juta. Nilai itu turun dibandingkan US$310,87 juta.
Rugi perusahaan pada tahun lalu mencapai US$20,9 juta. Kinerja itu mengecil dari kerugian yang ditanggung pada 2015, sebesar US$22,88 juta.