Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lionmesh Prima (LMSH) Siapkan Rp23,4 Miliar Untuk Belanja Mesin

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen jaringan kawat baja las PT Lionmesh Prima Tbk. akan mengucurkan belanja modal Rp23,4 miliar pada sisa tahun ini untuk menuntaskan penyiapan pabrik baru perseroan di Sidoarjo, Jawa Timur, melalui pembelian mesin produksi baru.nn
Produsen wire mesh, memproduksi jaringan besi beton bermutu tinggi dengan menggunakan mesin mutakhir buatan Swiss. /lionmeshprima
Produsen wire mesh, memproduksi jaringan besi beton bermutu tinggi dengan menggunakan mesin mutakhir buatan Swiss. /lionmeshprima

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen jaringan kawat baja las PT Lionmesh Prima Tbk. akan mengucurkan belanja modal Rp23,4 miliar pada sisa tahun ini untuk menuntaskan penyiapan pabrik baru perseroan di Sidoarjo, Jawa Timur, melalui pembelian mesin produksi baru.

Lawer Soependi, Direktur Utama Lionmesh Prima, mengatakan bahwa pabrik baru tersebut telah dimulai sejak 18 Mei 2016 dan telah rampung seluruhnya pada 30 April 2017 . Sejak 2016 hingga awal 2017, perseroan telah mengucurkan belanja modal senilai Rp42,5 miliar untuk pengadaan tanah, bangunan dan penunjang pabrik.

Menurutnya, perseroan masih akan menganggarkan belanja modal untuk pengadaan mesin produksi senilai Rp22,5 miliar untuk pabrik tersebut dan anggaran lain-lain senilai Rp900 juta, sehingga total Rp23,4 miliar.

“Sebagian besar dari kebutuhan dana tersebut akan didanai oleh perusahaan sendiri dan sebagian kecil akan kita danai dari pinjaman bank,” katanya pada Bisnis.com, Selasa (6/6/2017).

Lawer mengatakan, mesin-mesin produksi tersebut tengah didatangkan dari Eropa, tetapi dirinya enggan mengungkapkan negara asalnya. Menurutnya, perseroan memiliki sejumlah opsi terhadap negara asal mesin tersebut dan perseroan memilih yang terbaik bagi semua pihak.

Perseroan memperkirakan mesin-mesin tersebut akan tiba di pabrik pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Selanjutnya, butuh waktu antara dua bulan hingga 3 bulan untuk proses pemasangan dan uji coba mesin-mesin tersebut.

Adapun, saat ini emiten dengan kode saham LMSH ini telah memiliki satu pabrik dengan luas 5.700 m2 dan luas area 9.500 m2 di Jakarta. Kapasitas produksi pabrik tersebut adalah sebesar 35.000 ton per tahun.

Sementara itu, pabrik baru di Sidoarjo akan menambah kapasitas produksi sebesar 15.000 ton per tahun sehingga total kapasitas produksi perseroan menjadi 50.000 ton per tahun. Pabrik ini memiliki luas 7.488 m2.

Meski begitu, perseroan belum akan memanfaatkan kapasitas maksimal dari pabrik tersebut. Perseroan justru baru saja menyewakan sebagian dari pabrik tersebut kepada perusahaan kerabatnya dalam satu grup usaha, yakni PT Lion Metal Works Tbk. (LION).

Perjanjian sewa-menyewa antara keduanya telah ditandatangani pada 23 Mei 2017 yang lalu. Jumlah luasan bangunan yang disewa oleh LION mencapai 3.745 m2, atau setara 50,3% dari total luas pabrik baru tersebut.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang disampaikan perseroan kepada OJK, nilai transaksi penyewaan tersebut mencapai Rp4,27 miliar untuk 5 tahun, atau senilai Rp854 juta per tahun.

Lawer mengatakan, perseroan memutuskan untuk menyewakan sebagian dari pabrik baru tersebut kepada LION sebab perseroan menilai kapasitas yang ada masih cukup bagi kebutuhan usaha perseroan dalam tiga tahun hingga lima tahun ke depan.

Menurutnya, perseroan masih akan mengamati situasi bisnis industri baja dalam 5 tahun ke depan sebelum memutuskan melanjutkan ekspansi dengan memanfaatkan kapasitas pabrik yang tersisa.

Pabrik di Sidoarjo ini merupakan pengganti terhadap pabrik lama perseroan yang tidak lagi bisa beroperasi akibat terdampak bencana Lumpur Lapindo Sidoarjo yang juga memiliki kapasitas 15.000 ton per tahun.

Namun, perseroan memutuskan untuk tidak menggunakan mesin lama dari pabrik tersebut, tetapi menggantinya dengan yang baru guna meningkatkan mutu dan daya saing produk perseroan. Pabrik yang baru ini pun akan memproduksi produk-produk yang sama seperti yang selama ini telah diproduksi perseroan, meski dengan sedikit fariasi pada spesifikasinya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper