Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Shanghai Naik Tajam, Aksi Beli Karyawan Emiten Turut Menopang

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir naik lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini (Rabu, 7/6/2017), seiring bertambahnya jumlah emiten yang mendorong karyawannya untuk membeli saham.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir naik lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (7/6/2017), seiring bertambahnya jumlah emiten yang mendorong karyawannya untuk membeli saham.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 1,23% ke level 3.140,32, setelah dibuka turun tipis 0,01% di posisi 3.101,76. 

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menanjak 1,17% atau 40,99 poin ke 3.533,87, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% di posisi 3.493,88. Pergerakan saham-saham positif, dengan saham konsumer dan bahan baku memimpin penguatan.

Selama sepekan terakhir, para pemegang saham pengendali lebih dari selusin perusahaan terdaftar telah meminta karyawannya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Emiten-emiten itu juga berjanji untuk menyerap kerugian yang terjadi jika karyawan memegang saham tersebut sedikitnya selama 12 bulan.

Akibatnya, saham di perusahaan-perusahaan tersebut telah melonjak. Optimisme pun terlihat menyebar karena investor bertaruh akan ada lebih banyak perusahaan yang mengeluarkan pernyataan serupa.

Menurut para pengamat pasar, masih tidak jelas apakah seruan untuk membeli saham tersebut dikaitkan dengan upaya yang lebih luas oleh pihak otoritas untuk menstabilkan pasar uang dan mata uang dalam beberapa pekan terakhir.

Namun investor mendapat penghiburan dari tanda-tanda bahwa bank sentral mengambil tindakan untuk meredakan kekhawatiran akan tekanan likuiditas akhir bulan ini.

Pada hari Rabu, People's Bank of China (PBOC) menyuntikkan dana sebesar 180 miliar yuan (US$26,49 miliar) ke pasar antar bank melalui operasi pasar terbuka, setelah memberikan dukungan modal melalui pinjaman Medium-term Lending Facility (MLF) dengan jangka waktu satu tahun pada sesi sebelumnya.

Sentimen pasar juga mendapat dukungan dari semakin banyaknya jumlah institusi yang bertaruh bahwa saham lapis A China akan dimasukkan ke dalam indeks acuan MSCI. Keputusan mengenai hal ini akan dikeluarkan pada 20 Juni.

“Kami pikir saat ini ada peluang sukses yang nyata. Dengan membaiknya fundamental dan valuasi yang menarik, kami berpandangan positif tentang prospek pasar,” papar perusahaan manajemen aset, Robeco, seperti dikutip Reuters.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper