Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan berhasil memperbarui rekornya pada perdagangan hari ini, Selasa (23/5/2017).
Indeks Kospi ditutup menguat 0,33% atau 7,71 poin ke level 2.311,74, setelah dibuka dengan kenaikan 0,20% atau 4,66 poin di posisi 2.308,69.
Pada perdagangan Senin (22/5), indeks Kospi ditutup menguat 0,68% atau 15,55 poin ke level 2.304,03, level penutupan tertinggi sepanjang masa, ditopang oleh berlanjutnya aksi beli investor asing.
Sebanyak 430 saham menguat, 257 saham melemah, dan 82 saham stagnan dari 769 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Saham Dongwha Pharm Co. Ltd. yang naik 0,12% turut menjadi pendorong atas penguatan Kospi, bersama dengan Woori Bank yang menanjak 0,65% dan KR Motors Co. Ltd. yang naik tajam 1,71%.
Di sisi lain, saham Samsung Electronics Co. Ltd. turun 0,40% atau 9.000 poin ke 2.246.000 won pada pukul 13.48 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,67% di posisi 2.270.000.
Baca Juga
Berbanding terbalik dengan Kospi, nilai tukar won ditutup melemah 0,49% atau 5,45 poin ke 1.124,05 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,34% atau 3,79 poin di posisi 1.114,81.
Penguatan won sebelumnya didukung oleh naiknya harga minyak WTI melampaui US$51 per barel serta penguatan saham lokal.
“Pelemahan greenback akhir-akhir ini di tengah isu politik di Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi bahwa OPEC dapat memutuskan untuk memperpanjang upaya pemangkasan produksi telah membantu mempertahankan penguatan mata uang emerging markets termasuk won,” ujar Min Gyeong-won, analis mata uang di NH Futures, seperti dikutip dari Bloomberg.
Namun, ekspektasi penaikan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan bulan Juni berikut kehati-hatian terhadap operasi pemerintah menyusul penguatan won baru-baru ini akan membatasi pelemahan dolar AS terhadap won.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
23/5/2017 | 2.311,74 | +0,33% |
22/5/2017 | 2.304,03 | +0,68% |
19/5/2017 | 2.288,48 | +0,07% |
18/5/2017 | 2.286,62 | -0,27% |
17/5/2017 | 2.293,08 | -0,10% |
Sumber: Bloomberg