Bisnis.com, JAKARTA- PT Prodia Widyahusada Tbk. menargetkan pendirian jejaring layanan sebanyak 5-7 klinik pada paruh kedua tahun ini.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengungkapkan perluasan jejaring pelayanan tersebut mencakup wilayah yang selama ini belum terjamah. Menurutnya, hingga saat ini Prodia telah mempunyai jejaring pelayanan hingga 31 provinsi secara nasional.
“Hanya ada beberapa provinsi yang belum, termasuk Papua,” ungkapnya, Selasa (9/5/2017).
Rencana pendirian jejaring pelayanan baru inipun mencakup wilayah paling timur Indonesia. “Satu untuk Papua, yang lainnya di Jakarta dan Jawa Timur,” tambah Dewi.
Perusahaan berkode saham PRDA berhasil mencatat laba bersih senilai Rp32,31 miliar pada kuartal pertama tahun ini, tumbuh 33,8% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Peningkatan laba berish itu terdongkrak seiring pertumbuhan pendapatan yang mencapai 6,5%, yakni sebesar Rp331,57 miliar. Dengan hasil itu, dengan EBITDA bertumbuh 4,2% menjadi Rp 52,15 miliar.
Pada akhir kuartal I 2017, aset Prodia mencapai Rp 1,83 triliun atautumbuh 0,73% dari posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp 1,82 triliun.
Selain itu, pada kuartal I 2017, Prodia telah menambah 9 unit Point of Care (POC) dan dua laboratorium Rumah Sakit. Pada awal Maret 2017, Prodia meresmikan Prodia Womens Health Centre (PWHC) sebagai pusat kesehatan khusus bagi perempuan berbasis women-wellness yang pertama di Indonesia dengan teknologi diagnostik terbaru.