Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai pertumbuhan pendapatan pada tahun ini sebesar dua digit.
Emiten berkode saham BAYU ini akan melakukan kegiatan promosi wisata melalui berbagai kegiatan pameran. Perseroan juga berencana untuk mengembangkan jaringan cabang lebih luas ke luar Jawa dan meningkatkan pemasaran melalui aplikasi dalam jaringan internet (online).
Agustinus Pake Seko, Presiden Direktur Bayu Buana, mengatakan perseroan telah mengembangkan kemitraan dengan SABRE Global Distribution System yang memungkinkan setiap konsumen memperoleh manfaat berupa luasnya pilihan reservasi online, penerbangan, akomodasi dan harga yang kompetitif.
Agustinus mengatakan, destinasi favorit masyarakat Indonesia saat ini umumnya adalah Eropa, Korea Selatan, Jepang dan Amerika. Destinasi lain yang juga menarik adalah New Zaeland, tetapi relatif mahal meski menjanjikan pengalaman wisata yang berbeda.
Sementara itu, perseroan juga melihat potensi yang tinggi dari paket in bound atau dari wisatawan mancanegara yang berkunjung ke dalam negeri. Hal ini didukung oleh upaya serius pemerintah untuk mengejar target 20 juta wisatawan per tahun.
Perseroan mengincar pendapatan dan penjualan pada tahun ini sebesar Rp1,8 triliun, meningkat 12,5% dibandingkan capaian tahun lalu senilai Rp1,6 triliun.
Adapun, sekitar Rp1,1 triliun dari target tahun ini direncanakan akan diperoleh dari penjualan tiket pesawat, baik melalui keagenan maupun nonkeagenan. Target ini tidak berubah dibandingkan realisasi tahun lalu.
Pendapatan lainnya diperoleh dari bisnis tur out bound atau wisata ke luar negeri sekitar Rp350 miliar hingga Rp400 miliar, dan sisanya dari in bound, reservasi hotel, dan lainnya.
“Kami tahun ini menargetkan 35.000 peserta tur out bound, menyebar dari segi bulan keberangkatannya, tetapi sebagian besar di liburan Lebaran dan akhir tahun. Dari paket tur itu, kami targetkan pendapatan sekitar Rp350 miliar hingga Rp400 miliar dari target Rp1,8 triliun,” katanya pada Bisnis belum lama ini.