Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang berakhir mixed pada perdagangan hari ini, Kamis (20/4/2017), pasca rilis data ekspor untuk bulan Maret yang lebih baik dari ekspektasi.
Indeks Topix hari ini dibuka dengan penguatan 0,12% atau 1,73 poin di level 1.473,15 dan berakhir turun 0,09% atau 1,39 poin ke 1.472,81.
Dari 1.996 saham pada indeks Topix, 1.085 saham di antaranya menguat, 780 saham melemah, dan 131 saham stagnan.
Adapun indeks Nikkei 225 ditutup turun tipis 0,01% atau 1,71 poin ke level 18.430,49, setelah dibuka dengan kenaikan 0,08% atau 14,19 poin di 18.446,39.
Sebanyak 107 saham menguat, 110 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham KDDI Corp. yang merosot 1,23% menjadi penekan utama terhadap koreksi Nikkei, diikuti oleh Terumo Corp. yang drop 2,03% dan FANUC Corp. yang turun 0,45%.
Baca Juga
Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau bergerak stagnan di posisi 108,86 pada pukul 13.38 WIB, setelah sempat melanjutkan pelemahannya ke level 109,07 per dolar AS.
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang, tingkat ekspor naik 12% pada Maret dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Angka tersebut jauh lebih besar dari prediksi rata-rata dengan kenaikan sebesar 6,2%.
Pada saat yang sama, kinerja impor melonjak 15,8%, penguatan terbesar dalam lebih dari tiga tahun dan lebih besar dari prediksi rata-rata untuk kenaikan sebesar 10%.
“Data perdagangan dari Jepang telah meningkatkan ekspektasi tentang ekonomi. Namun hal ini kemungkinan hanya bersifat sementara, mengingat berlanjutnya kekhawatiran geopolitik akan terus menggerogoti sentimen pasar,” ujar Lim Dong-yul, pedagang senior CMC Markets, dikutip dari Bloomberg.