Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pelayaran PT Logindo Samudramakmur Tbk. menutup buku 2016 dengan nilai merah lantaran koreksi pada laba bersih perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan akhir tahun 2016 perseroan yang dikutip Jumat (7/4/2017), perseroan membukukan rugi bersih hingga US$20,96 juta tahun lalu. Nilai tersebut berubah drastis dibandingkan kinerja 2015 yang masih bisa mencatat laba meski kecil, yakni US$49.293.
Dibandingkan 15 emiten sejenis lainnya, tingkat koreksi laba LEAD ini adalah yang terparah. Nilai rugi bersih LEAD nomor dua terparah setelah PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) yang ruginya mencapai US$29,86 juta.
Rugi perseroan tidak terlepas dari turunnya pendapatan perseroan hingga 31% pada tahun lalu dibandingkan 2015. Emiten dengan kode saha LEAD ini membukukan pendapatan US$32,5 juta pada 2016, padahal pada 2015 pendapatan perseroan mencapai US$47,12 juta.
Perseroan juga mencatatkan penurunan aset hingga 16,85% menjadi US$222,2 juta dibandingkan posisi 2015 yang senilai US$267,2 juta.
Eddy Kurniawan Loga, Presiden Direktur PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) mengatakan, tingkat utilisasi kapal LEAD tahun lalu hanya 38% hingga 40% lantaran lemahnya permintaan akibat aktivitas produksi minyak yang lesu di tengah tekanan harga minyak dunia.
“Hal ini berimbas pada biaya sewa. Ketika bisnis sedang baik seperti waktu 2013, satu horse power bisa dibayar US$2. Sekarang, kita hanya dibayar 60 sen sampai 70 sen US per horse power,” katanya.