Bisnis.com, MEDAN—PT Wijaya Karya Beton Tbk. mengincar total nilai kontrak baru sepanjang tahun ini mencapai Rp5,4 triliun. Perseroan memproyeksikan proyek-proyek infrastruktur masih akan mendominasi yakni 40%.
Presiden Direktur Wika Beton Hadian Pramudita menuturkan, selain proyek infrastruktur, nilai kontrak yang tengah pihaknya incar juga berasal dari berbagai proyek energi 25%, industri 20% dan properti.
“Kami sekarang tidak lagi hanya mencari produsen precast, tapi juga menyediakan solusi yang terintegrasi, bahkan hingga instalasi. Kami juga sudah memiliki anak usaha PT Wijaya Karya Pracetak Gedung yang akan semakin agresif menggarap pasar properti. Saat ini memang fokus pembangunan adalah untuk infrastruktur dan energi. Tapi saya yakin, sebentar lagi properti juga akan digalakkan,” jelas Hadian, Kamis (6/4/2016).
Untuk ekspansi pabrik, dia menyebutkan, pada tahun ini perseroan masih akan fokus pada peningkatan produktivitas, dan modernisasi. Pun, Wika Beton akan menambah joint venture dengan perusahaan asal Jepang, serta tiga joint operation dengan perusahaan asal Malaysia, Thailand dan China.
“Untuk pabrik, paling dekat rencananya akan kami kembangkan yang di Karawang. Untuk JV dan JO, untuk mengembangkan aliansi bisnis. Kami ingin mendapatkan transfer knowledge dengan beberapa partner strategis,” tambahnya.
Beberapa kontrak yang tengah digarap oleh Wika Beton pada tahun ini di antaranya jalan tol Lampung Rp130 miliar, proyek kilang migas pengolahan di Papua Barat Rp75 miliar, PLTU Cilacap Rp170 miliar, LRT Kelapa Gading-Rawamangun Rp300 miliar, dan jalan tol Surabaya-Gempol Rp100 miliar.
“Kami juga sedang mengincar untuk pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Saat ini masih tahap negosiasi. Ada potensi masuk kontrak pada tahun ini.”
Pada tahun ini pula, perseroan menyiapkan total nilai belanja modal Rp682 miliar atau naik 41% dari alokasi pada tahun lalu Rp425 miliar.