Bisnis.com, JAKARTA - PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. menjual produk perikanan 2.112,5 ton senilai Rp156,9 miliar sepanjang kuartal I/2017. Volume itu naik 6,7% dari realisasi periode sama tahun lalu.
Secara nilai, omzet emiten berkode saham DSFI naik 6,1% (y-o-y). Direktur Keuangan DSFI Saut Marbun mengatakan, kenaikan penjualan didorong oleh pasokan bahan baku yang memadai setelah perusahaan menggalang kerja sama operasional (KSO) dengan pengusaha di daerah.
KSO itu dijalin dengan mendirikan pabrik pembekuan ikan secara patungan. Pengusaha di daerah menyiapkan lahan dan membangun pabrik, sedangkan DSFI menyumbang mesin. Pengusaha juga mengumpulkan ikan dari nelayan-nelayan mitra untuk dipasok ke perusahaan yang didirikan oleh Irwan Sudjiamidjaja itu.
"Juni, Juli, sampai Agustus biasanya tidak ada barang (bahan baku). Bulan-bulan ini kami mulai antisipasi bikin stok. KSO ini sangat membantu," kata Saut kepada Bisnis, Rabu (5/4/2017).
Sejauh ini, DSFI telah membangun pabrik KSO di Makassar, Sulawesi Selatan; Banggai, Sulawesi Tengah; Rembang; Jawa Tengah; dan Lampung. Pabrik-pabrik itu memasok ikan kakap, tuna, cumi-cumi, gurita, dan lain-lain, ke DSFI dalam bentuk beku.
Dengan suplai yang lancar itu, DSFI mampu meningkatkan volume ekspor tepat pada momentum menjelang Paskah yang biasanya disertai kenaikan permintaan di pasar-pasar utama, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa,
Perseroan tahun ini memasang target penjualan 8.500 ton produk perikanan setelah tahun lalu menjual 8.004 ton.
Dengan volume sebanyak itu, omzet tahun ini diperkirakan Rp640 miliar atau naik sekitar 6% dari realisasi tahun lalu. Dari segi laba bersih, perusahaan yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh K. Energy Ltd. dan Winepex Ltd. itu tahun ini mengincar Rp12 miliar setelah merosot 57,5% tahun lalu menjadi hanya Rp5,8 miliar.