Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pada perdagangan hari ini, Senin (27/3/2017), kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat berportensi menguat.
“Ruang penguatan rupiah masih tersedia walaupun BI menyatakan “cukup nyaman” dengan level rupiah di 13.300 yang, menurut penilaian mereka, sedikit undervalued,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima pagi ini, Senin (27/3/2017).
Dikemukakan, pemerintah terus mendengungkan kenaikan peringkat ke layak investasi oleh S&P yang sampai saat ini masih melakukan penilaian terhadap perekonomian Indonesia.
Pasar keuangan masih merespons positif sentimen ini, walaupun sudah mulai jenuh dan perlahan menciptakan ketidakpastian baru. Bersamaan dengan sentimen politik menjelang pilkada DKI Jakarta II.
Sementara itu harga minyak mentah mulai bangkit setelah sebelumnya terpuruk.
Kesepakatan OPEC dan beberapa non-OPEC untuk memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah selama 6 bulan ke depan, mampu menandingi fakta kenaikan drastis produksi minyak mentah AS.
Proposal jaminan kesehatan terbaru oleh Trump yang ditolak oleh kongres juga semakin menekan indeks dolar index lebih jauh di bawah 100.
“Ruang penurunan dollar index juga semakin terbuka jika langkah OPEC gagal mendorong kenaikan harga minyak serta ekspektasi inflasi global,” kata Rangga.
Laju kurs rupiah atas dolar AS
27 Maret (pk. 08.36 WIB)
| 13.314 (+0,10%) |
24 Maret | 13.327 (-0,02%) |
23 Maret | 13.325 (+0,03%) |
Sumber: Bloomberg, 2017