Bisnis.com, JAKARTA— PT Prodia Widyahusada Tbk. meluncurkan buku perjalanan bisnis Dare to Dream Big – Langkah Prodia Menuju Perusahaan Kelas Dunia, yang mengungkapkan kisah dibalik perjalanan perusahaan tersebut menjadi pionir di bidangnya.
Pemimpin pasar di industri laboratorium klinik swasta nasional dan health care provider berbasis wellness di Indonesia itu menggandeng Universitas Prasetiya Mulya dalam penyusunan buku nonfiksi tersebut.
"Kami berterima kasih untuk semua pihak, terutama Universitas Prasetiya Mulya yang sudah menuliskan buku ini, serta para mitra usaha kami yang telah memberikan dukungannya sehingga buku ini ini dapat kami luncurkan,” kata pendiri sekaligus Komisaris Utama Prodia, Andi Wijaya, saat peluncuran buku Prodia Tower Jakarta, Selasa, (21/3/2017).
Dia berharap semua pihak yang membaca buku tersebut, khususnya para generasi muda mendapatkan inspirasi dari kerja keras dan perjuangan Prodia untuk sampai pada posisinya saat ini.
Andi, yang saat ini menginjak usia 81 tahun, menambahkan perjalanan perusahaan yang didirikan di Solo pada 1973 ini, sangat berliku.
Namun, dengan tata kelola manajemen yang baik dan penerapan dari nilai-nilai budaya perusahaan yang konsisten, Prodia berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi laboratorium klinik terbaik dan terbesar di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu mimpi besarnya.
"Saya selalu mengatakan bahwa Prodia harus high performing. Prodia harus menerapkan sikap profesional, tangguh, dan kompak dalam menjalankan bisnisnya," ucap Andi yang menginginkan karyawan dari internal Prodia untuk melanjutkan roda kepemimpinan perusahaan.
Prodia kini mulai memetik hasil kerja kerasnya. Bermula dari laboratorium sederhana, kini Prodia hadir dengan jumlah outlet mencapai 259, terdiri dari 129 laboratorium klinik (termasuk empat diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care), satu Prodia Health Care (klinik PHC) yang berdiri sendiri, dua klinik khusus, sembilan laboratorium rumah sakit, serta 118 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan para pendiri memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam mengarahkan perusahaan untuk selalu menjadi lebih baik. Para pendiri kerap menyumbang saran dan memberikan motivasi untuk mencetak kinerja maksimal.
Meskipun demikian, para pendiri tetap memberikan kebebasan kepada manajemen untuk berinovasi demi kemajuan perusahaan.
Saat ini, Prodia tidak hanya menargetkan untuk tetap menjadi pemimpin di Laboratorium swasta, tetapi juga menjadi referensi laboratorium di seluruh Indonesia dengan konsep pelayanan wellness healthcare yang berbasis pengelolaan kesehatan individu (personalized medicine) bagi pelanggan umum di klinik Prodia Health Care (PHC) dan klinik khusus Prodia Children Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC), dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).
“Ketika saya dipercaya untuk memimpin perusahaan, Pak Andi sudah memberikan kepercayaan dan keleluasaan kepada kami untuk mengembangkan perusahaan dengan strategi yang solid. Jajaran manajemen memiliki keleluasaan untuk menciptakan model bisnis baru, didukung oleh teknologi yang mumpuni," ujar Dewi.
Ketua tim penyusun buku, Agus W. Soehadi, menyatakan Prodia merupakan perusahaan lokal dengan pengelolaan yang luar biasa sehingga mampu bersaing dengan perusahaan multinasional. Prodia menggabungkan pendekatan akademis dan bisnis dalam menjalankan roda perusahaan.
"Banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari Prodia. Inilah yang membuat kami tertarik untuk mengulas kilas balik kesuksesan Prodia dalam buku Dare To Dream Big ini. Buku ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk berani bermimpi besar dalam membangun bisnisnya. Buku ini dapat menjadi referensi tentang bagaimana menumbuhkembangkan bisnis, jeli dalam melihat dan menangkap berbagai macam peluang usaha serta mempertahankan keunggulan perusahaan agar dapat selalu bersaing dan unggul dalam kompetisi dengan inovasi dan kreatifitas," ujar Agus.
Buku bertajuk Dare To Dream Big – Langkah Prodia Menuju Perusahaan Kelas Dunia tersebut dicetak sebanyak 1.000 eksemplar dan akan didistribusikan ke beberapa Sekolah Bisnis, Partner Kerjasama Prodia, Investor, dan juga akan didistribuskan secara komersil dengan menggandeng Toko Buku Gramedia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengungkapkan, dalam lima tahun mendatang, Prodia berencana menambah 2 laboratorium rujukan berskala regional di Sumatera dan Jawa, 33 laboratorium klinik dan 12 Klinik khusus yang baru. Selain itu juga penambahan 20 POC Service dan 5 laboratorium Rumah Sakit per tahun.
“Dengan kehadiran Prodia di hampir seluruh propinsi di Indonesia, kami berusaha dan percaya bahwa target untuk terus menjadi yang terdepan akan terwujud tentunya dengan didukung oleh mutu pelayanan terbaik dan inovasi yang berkelanjutan,” ucapnya.