Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. mencatatkan penurunan pendapatan hingga 16,8% secara year on year sepanjang 2016 lalu menjadi Rp2,46 triliun, dari semula Rp2,96 triliun pada 2015. Laba bersih pun tergerus 42,6% dari Rp873 miliar pada 2015 menjadi hanya Rp501 miliar pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, pendapatan emiten dengan ticker MDLN tersebut dikontribusikan dari sejumlah pos, yakni penjualan properti Rp2,36 triliun, pendapatan hotel dan sewa Rp53,4 miliar dan pendapatan golf dan restoran club house Rp51,3 miliar.
Pendapatan penjualan terbesar diperoleh dari penjualan lahan senilai Rp1,52 triliun, menyusul setelahnya penjualan rumah dan ruko Rp827,9 miliar, unit apartemen Rp721,5 juta, serta EPS dan wiremesh Rp7,2 miliar.
Sepanjang tahun lalu, realisasi marketing sales MDLN mencapai Rp4,3 triliun. Prapenjualan terbesar dikontribusikan dari penjualan lahan 66,59 hektar senilai Rp3,18 triliun ke PT Astra Modernlan, perusahaan patungan yang didirikan bersama PT Astra Land Indoneia.
Ferdy Wan, Analis Mandiri Sekuritas mengatakan, realisasi pendapatan perseroan lebih rendah dari prediksi Mandiri Sekuritas sebesar Rp3,15 triliun. Akan tetapi, laba bersih perseroan justru lebih tinggi 11% di atas prediksi Mandiri Sekuritas, meskipun lebih rendah 26% dibandingkan prediksi konsensus.
“Patut diingat, perusahaan mendapatkan keuntungan satu waktu atau one-time gain sekitar Rp547 miliar pada 2015 dari penjualan anak usahanya di bidang properti industri di Bekasi,” tulis Ferdy dalam risetnya, Selasa (14/3/2017).
Ferdy mengungkapkan, saat ini saham MDLN ditransaksikan di pasar pada valuasi rasio harga saham per laba perkiraan 2017 sebesar 7,7 kali dan 74% diskon terhadap nilai aset bersih.
Meski mencatatkan kinerja kurang memuaskan, manajemen MDLN menilai ada peluang tahun ini kinerja perseroan akan membaik, seiring berakhirnya program pengampunan pajak.
L. H Freddy Chan, Direktur Keuangan MDLN sebelumnya mengungkapkan, perseroan masih memasang target konservatif untuk marketing sales tahun ini, yakni Rp4,3 triliun. Untuk menopang target itu, perseroan tengah menjajaki transaksi block sales dengan sejumlah calon pembeli.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, cadangan lahan MDLN per akhir tahun lalu, perseroan memiliki persedian tanah siap dipasarkan seluas 64,6 hektare dengan nilai Rp366, 5 miliar. Tanah siap dipasarkan tersebut ada di Tangerang, Cakung dan Cikande.
Selain itu, rumah tinggal dan ruko dalam tahap penyelesaian mencapai Rp463,8 miliar dan rumah tinggal siap dipasarkan mencapai Rp400,1 miliar.
Per akhir tahun lalu, cadangan lahan perseroan mencapai 1.672,5 hektare, turun dari posisi akhir tahun 2015 yang mencapai 1.769,7 hektare. Tanah untuk pengembangan ini digunakan sebagai jaminan atas utang obligasi dan utang bank perseroan.