Bisnis.com, JAKARTA— Emiten jasa pariwisata PT Bayu Buana Tbk. menargetkan dapat melayani perjalanan umrah periode Oktober 2017 hingga Mei 2018 dapat mencapai 5.000 peserta, meningkat dua kali lipat dari target periode November 2016 hingga Mei 2017 sebanyak 2.500 peserta.
Agustinus Pake Seko, Presiden Direktur Bayu Buana mengatakan, bisnis wisata religi umrah sangat menjanjikan, mengingat tingginya populasi penduduk muslim di Indonesia. Tahun lalu, tuturnya, sekitar 1,1 juta orang Indonesia berangkat umrah.
“Bisnis ini sangat menjanjikan sehingga akan terus kami lanjutkan, bahkan dengan target yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring kesiapan sumber daya kami,” katanya pada Bisnis, dikutip Jumat (10/3/2017).
Perseroan sudah memiliki anak usaha khusus yang menggarap bisnis ini, yakni PT Babussalam Buana Mitra yang bermarkas di Depok, Jawa Barat. Perseroan sendiri melalui anak usaha tersebut baru mulai terjun ke bisnis tersebut mulai Agustus tahun lalu. Perseroan pertama kali melayani perjalanan umrah sejak November 2016.
Agus mengatakan, animo masyarakat terhadap layanan baru BAYU tersebut cukup tinggi. Adanya lini bisnis baru ini cukup signifikan memacu realisasi pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu. Di sisi lain, minat perjalanan umrah masyarakat Indonesia relative stabil dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun sehingga akan berdampak positif bagi bisnis BAYU.
Meski begitu, Agus belum dapat menyampaikan realisasi perjalanan umrah yang sudah dilayani perseroan sejauh ini. Namun, tahun lalu Agus berujar bahwa perseroan menargetkan bisnis wisata religi umrah ini akan berkontribusi 35% terhadap total pendapatan usaha 2016.
BAYU mencatatkan pendapatan usaha hingga September 2016 senilai Rp1,13 triliun, meningkat 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,01 triliun. Agus mengatakan, estimasi pertumbuhan pendapatan hingga akhir tahun 2016 hanya akan tumbuh tipis berkisar pada 8% hingga 10%.
Artinya, pendapatan dari umrah belum begitu signifikan mendorong laju pendapatan. Meski begitu, dirinya optimistis perolehan laba bersih per akhir tahun 2016 justru meningkat 20% dibandingkan 2015.
Hal tersebut terutama karena sejumlah efisiensi yang dilakukan perseroan. Adapun, hingga kuartal ketiga 2016, laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp15,6 miliar, justru turun 14,3% dibandingkan periode yang sama 2015 senilai Rp18,26 miliar.