Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Energi Terpukul, Indeks Hang Seng Berakhir Turun Tajam

Indeks Hang Seng ditutup turun tajam 1,18% atau 280,71 poin ke 23.501,56, setelah dibuka melemah 0,48% atau 114,50 poin di posisi 23.667,77.
Indeks Hang Seng/Istimewa
Indeks Hang Seng/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham Hang Seng di Hong Kong mencatatkan pelemahan terburuk pada perdagangan hari ini, Kamis (9/3/2017), terpukul oleh anjloknya saham energi dan bahan baku.

Indeks Hang Seng ditutup turun tajam 1,18% atau 280,71 poin ke 23.501,56, setelah dibuka melemah 0,48% atau 114,50 poin di posisi 23.667,77.

Pasar yang telah rebound sekitar 8% pada dua bulan pertama tahun ini juga dipengaruhi oleh tumbuhnya tekanan penjualan seiring berkurangnya minat terhadap aset berisiko menjelang potensi langkah kenaikan suku bunga AS pada pertemuan kebijakan The Fed pekan depan.

Seluruh sektor utama melemah, dengan saham energi yang mengalami tekanan terbesar setelah harga minyak mentah terjerembab lebih dari 5% dalam semalam akibat lonjakan pada stok minyak AS.

Sektor bahan baku Hang Seng juga turun tajam lebih dari 3% meskipun indeks harga produsen China melonjak 7,8% pada Februari dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Namun sejumlah investor tetap optimistis atas gerak saham di Hong Kong dalam jangka panjang, dengan memperkirakan pemulihan ekonomi China yang didorong oleh membaiknya fundamental.

“Saham Hong Kong akan diuntungkan oleh restrukturisasi ekonomi China, aliran uang yang stabil dari investor China, dan valuasi pasar yang sedang,” papar perusahaan aset manajemen asal Belanda Robeco.

 

Pergerakan Indeks Hang Seng

Tanggal

Level

Perubahan

9/3/2017

23.501,56

-1,18%

8/3/2017

23.782,27

+0,43%

7/3/2017

23.681,07

+0,36%

6/3/2017

23.596,28

+0,18%

3/3/2017

23.552,72

-0,74%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper