Bisnis.com, JAKARTA— Emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. tahun ini akan lebih gencar melebarkan sayap bisnis dengan pendirian sejumlah cabang baru, baik secara mandiri maupun dengan skema kemitraan.
Agustinus Pake Seko, Presiden Direktur Bayu Buana (BAYU) mengatakan, per akhir tahun lalu, perseroan telah memiliki 21 cabang di seluruh Indonesia. Sebanyak 18 cabang di antaranya dimiliki langsung oleh perseroan, sementara tiga lainnya merupakan hasil kerja sama dengan mitra melalui sistem waralaba.
Tahun ini, perseroan berencana menambah cabang baru milik sendiri sebanyak tujuh hingga delapan cabang. Sementara itu, melalui skema kemitraan waralaba, perseroan menargetkan dapat menambah empat hingga lima cabang baru.
Cabang baru milik sendiri semuanya akan berada di Jabodetabek, sementara cabang baru dari kemitraan semuanya akan berada di luar Jawa.
“Total akan ada 13 sampai 15 jaringan baru tahun ini. Kami berusaha untuk mendekatkan diri ke customer sehingga kami akan buka cabang lebih agresif tahun ini,” katanya, dikutip Rabu (8/3/2017).
Agustinus mengatakan, kebutuhan dana untuk membuka satu cabang baru dapat mencapai sekitar Rp1 miliar.
Sebagai gambaran, untuk membuk satu cabang di mal, perseroan harus menyiapkan biaya sewa untuk tiga tahun senilai Rp3 miliar. Dengan asumsi uang muka 20% senilai Rp600 juta hingga Rp700 juta dan biaya renovasi Rp300 juta, satu cabang butuh Rp1 miliar.
Dengan begitu, untuk membuka delapan cabang tahun ini, butuh anggaran belanja modal sedikitnya Rp8 miliar. Menurutnya, ketersediaan dan kas masih cukup untuk membiayai kebutuhan ini. Sementara itu, untuk cabang kemitraan, biaya investasi awal sepenuhnya dari mitra.
