Bisnis.com, DONGGALA - PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) meresmikan fasilitas pengolahan berupa mesin penghancuran dengan kapasitas 240.000 ton per tahun yang berlokasi di desa Loli Dondo, Donggala, Sulawesi Tengah.
Mesin penghancur (crushing plant) tersebut mengolah batuan andesit dari tambang menjadi batuan yang lebih kecil (split). Komposisinya, 60% berupa split, 30% screen dan sisanya 10% berupa abu batu.
Direktur Utama WTON Wilfred A. Singkali mengatakan crushing plant tersebut merupakan fasilitas ketiga yang telah dimiliki perseroan. Adapun, fasilitas pertama telah dimiliki perseroan di Cigudeg, Bogor dan Lampung Selatan.
"Ini (kapasitas) memang masih di bawah unit yang lain. Tetapi ke depan bisa membesar. Kami berharap ini dapat memberikan manfaat ke masyarakat Loli Dondo dan Donggala," katanya, usai meresmikan fasilitas tersebut di Donggala, Sabtu (4/3/2017).
Selain itu, dia berharap dengan pengoperasian fasilitas tersebut dapat memberikan kepastian suplai, serta berkontribusi pada penurunan biaya operasional sehingga produktivitas perusahaan semakin meningkat.
Adapun, perseroan memiliki lahan tambang berlisenai izin usaha pertambangan (IUP) batuan yang berlokasi dekat dengan pabrik crushing tersebut. Luasan lahan tambang mencapai 23 hektare dengan cadangan yang mampu mendukung kebutuhan bahan baku split hingga 30 tahun.