Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (1/3/2017).
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 25 poin atau 0,19% ke level Rp13.363 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp13.347 – Rp13.375 per dolar AS.
Pagi tadi, rupiah juga dibuka di level yang sama, yakni Rp13.363 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (28/2/2017), rupiah ditutup menguat tipis 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.338 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini sejalan dengan menguatnya indeks dolar AS pasca pidato Presiden AS Donald Trump di depan Kongres pagi tadi.
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang lainnya terpantau menguat 0,53% atau 0,54 poin ke posisi 101,67 pada pukul 15.56 WIB.
Laju dolar mampu menguat meskipun pidato Trump hanya membeberkan sedikit detail tentang kebijakan ekonominya. Oleh karena itu, fokus pasar kembali beralih pada prospek kenaikan suku bunga AS pada Maret.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, Trump berpidato untuk pertama kalinya di depan kongres untuk memberikan penjelasan atas agenda kebijakannya yang telah diusung dalam kampanyenya. Meski demikian, ia gagal memenuhi harapan pasar dengan tidak memberi detail stimulus fiskalnya.
Trump tidak memberi petunjuk bagaimana ia akan membiayai rencana-rencanya, termasuk penggantian Obamacare, perombakan pajak bagi warga kelas menengah, investasi infrastruktur senilai US$1 triliun, dan kenaikan belanja pertahanan.
“Lagi-lagi retorika, namun sangat sedikit dalam hal detail,” ujar Jeffrey Halley, senior market analyst Oanda Corp.
Pelemahan rupiah terjadi di saat seluruh mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak melemah. Baht Thailand turun 0,17%, dolar Singapura melemah 0,43%, ringgit Malaysia melemah 0,16%, sedangkan peso Filipina terdepresiasi 0,06%.