Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih SILO 2016 Naik 60% Jadi Rp98,7 Miliar

PT Siloam International Hospitals Tbk. membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp5,17 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp98,7 miliar atau naik 60% dibandingkan capaian pada 2016.n

Bisnis.com, JAKARTA--PT Siloam International Hospitals Tbk. membukukan kenaikan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp5,17 triliun dengan raihan laba bersih sebesar Rp98,7 miliar atau naik 60% dibandingkan capaian pada 2016.

Romeo Lledo, Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, menuturkan pendapatan operasional kotor emiten berkode saham SILO yang mencapai Rp5,17 triliun tumbuh 25% dari capaian 2015 yang mencapai Rp4,14 triliun. Dari capaian tersebut, SILO membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp3,72 triliun dan EBITDA sebesar Rp674 miliar.

Peningkatan pendapatan operasional kotor, kata Lledo, berasal dari penambahan jumlah pasien sebesar 18% pada admisi rawat inap dan 19% pada kunjungan rawat jalan. Lledo menambahkan rata-rata pendapatan per pasien juga meningkat sebesar 4% untuk rawat inap dan 6% untuk kunjungan rawat jalan.

Pada saat yang sama, utilisasi tempat tidur SILO meningkat dari 60% menjadi 64% dengan tambahan 208 tempat tidur sepanjang tahun lalu.

"Laba kotor tahun lalu sebesar Rp1,52 triliun sedangkan laba bersih setelah pajak meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp98,7 miliar," paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/2).

Pada 2016, lanjut Lledo, SILO mendaftarkan tiga unit rumah sakit di Surabaya, Labuan Bajo, dan Buton untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. Sebanyak 16 rumah sakit yang terdaftar untuk melayani BPJS Kesehatan berkontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan SILO.

“Tahun lalu memang merupakan tahun yang sangat baik bagi Siloam meskipun dihadapkan dengan tantangan dalam memperoleh izin operasional rumah sakit untuk rumah sakit yang telah selesai konstruksinya," ucapnya.

Menurut Lledo, sepanjang 2016, SILO telah menyelesaikan konstruksi tiga unit rumah sakit baru dan sedang menunggu rilis izin operasional untuk dapat mulai menerima pasien pada tahun ini.

Seiring masuknya CVC dalam jajaran pemegang saham SILO, Lledo mengatakan perusahaan akan fokus untuk mendorong pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan profitabilitas.

Sebagai tindak lanjut dari proses pengambilalihan Rumah Sakit Umum Santosa  di Bekasi milik PT Lishar Sentosa Pratama dan Rumah Sakit Grha Ultima Medika di Mataram milik PT Grha Ultima Medika, SILO telah menandatangani akta jual beli pada  8 Februari 2017 dan 14 Februari 2017.

Hingga akhir tahun lalu, SILO mengelola 25 rumah sakit dan 16 klinik di 18 kota di seluruh Indonesia dengan 5.200 kapasitas tempat tidur dan didukung oleh lebih dari 2.300 spesialis dan dokter umum serta lebih dari 8.800 perawat dan staf pendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper