Bisnis.com, JAKARTA— Dalam lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara hari ini, Selasa (21/2/2017) pemerintah diprediksi bisa meraup dana hingga Rp15 triliun, di mana seri SPN-S 08082017 dan PBS013 akan dibanjiri permintaan.
Dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, dikemukakan bahwa pemerintah menggelar lelang sejumlah seri sukuk, yakni seri SPN-S 08082017 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2017.
Lelang penjualan dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. Target penerbitan adalah senilai Rp6 triliun dengan seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
• Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 08082017 (Diskonto; 8 Agustus 2017);
• Project Based Sukuk Seri PBS013 (6,25000%; 15 Mei 2019);
• Project Based Sukuk Seri PBS014 (6,50000%; 15 Mei 2021);
• Project Based Sukuk Seri PBS011 (8,75000%; 15 Agustus 2023); dan
• Project Based Sukuk Seri PBS012 (8,87500%; 15 November 2031).
Analis Fixed Income PT MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini akan berkisar antara Rp10 triliun—Rp15 triliun dengan jumleh penawaran terbesar akan didapati pada seri SPN-S 08082017 dan Seri PBS013.
Adapun berdasarkan pergerakan imbal hasil dari sukuk di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, maka diperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan adalah sebagai berikut :
Surat Perbendaharan Negara seri SPN-S 08082017 berkisar antara 5,28125% - 5,37500%
Project Based Sukuk seri PBS0013 berkisar antara 7,00000% - 7,09375%
Project Based Sukuk seri PBS0014 berkisar antara 7,40625% - 7,50000%
Project Based Sukuk seri PBS0011 berkisar antara 7,71875% - 7,81250%
Project Based Sukuk seri PBS0012 berkisar antara 8,25000% - 8,34000%
Lelang dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Februari 2017 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).
Pada kuartal I tahun 2017, pemerintah mentargetken penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp155 triliun. Pada lelang SBSN di awal Februari 2017, pemerintah meraup dana senilai Rp7,57 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp19,36 triliun.