Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah kembali menggelar lelang lima seri surat utang negara hari ini, Selasa (14/2/2017). Adapun, seri SPN03170515 dan SPN12180201 diprediksi banjir penawaran.
Keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan memaparka pemerintah melakukan lelang SUN dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017.
Adapun, target penerbitan senilai Rp15 triliun dengan seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut :
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN03170515 (Diskonto; 15 Mei 2017)
- Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12180201 (Diskonto; 1 Februari 2018);
- Obligasi Negara seri FR0059 (7,00000%; 15 Mei 2027)
- Obligasi Negara seri FR0074 (7,50000%; 15 Agustus 2032)
- Obligasi Negara seri FR0072 (8,25000%; 15 Mei 2036)
Analis fuxed income MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp40 triliun—Rp50 triliun dengan jumlah penawaran terbesar masih akan didapati pada instrument Surat Perbendaharaan Negara, yaitu SPN03170515 dan SPN12180201.
Adapun berdasarkan kondisi pergerakan harga Surat Utang Negara menjelang pelaksanaan lelang, maka kami perkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan adalah sebagai berikut :
Surat Perbendaharaan Negara seri SPN03170515 berkisar antara 4,96% - 5,06%
Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 berkisar antara 5,90% - 6,00%
Obligasi Negara seri FR0059 berkisar antara 7,46% - 7,56%
Obligasi Negara seri FR0074 berkisar antara 7,81% - 7,90%
Obligasi Negara seri FR0072 berkisar antara 8,03% - 8,12%
Lelang dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Adapun hasil dari pelaksanaan akan diumumkan pada hari yang sama dan hasil dari lelang akan didistribusikan pada 17 Februari 2017.
Pada kuartal I 2017, pemerintah berencana untuk menerbitkan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp155 triliun. Hingga lelang Surat Utang Negara terakhir, pemerintah telah meraup dana senilai Rp57,35 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp140,03 triliun.