Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah menguat pada perdagangan Selasa (31/1/2017) seiring dengan indeks dolar AS yang terus turun.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan indeks dolar AS terus melemah hingga perdagangan semalam. Selain merespon angka pertumbuhan AS yang buruk, hal tersebut juga akibat negatif terhadap kebijakan larangan masuk penduduk 7 negara muslim.
Pasar saham AS juga terkoreksi merespon hal itu sehingga di sisi lain mendorong perpindahan dana ke US Treasury yang imbal hasilnya terus turun. Dia menilai, fokus mulai beralih ke FOMC meeting yang akan dimulai nanti malam dan disimpulkan Kamis dini hari. Saat ini peluang kenaikan FFR target lanjutan masih sangat rendah.
Sementara itu, rupiah menguat perlahan terutama akibat pelemahan dolar di pasar global. Akan tetapi dari domestik, sembari menunggu inflasi esok yang mungkin naik dan angka pertumbuhan PDB minggu depan yang mungkin melambat, situasi politik menjelang pilgub DKI Jakarta, menjaga ketidakpastian di pasar keuangan tetap tinggi.
“Rupiah berpeluang menguat lagi hari ini seiring dengan dollar index yang terus turun,” katanya dalam riset.