Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks dolar kian melemah pada perdagangan siang ini, Kamis (12/1/2017), sejalan dengan menguatnya kinerja mata uang yen pasca konferensi pers oleh Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengecewakan para investor.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun tipis 0,01% atau 0,010 poin di level 102,770.
Pergerakannya kemudian melemah 0,34% atau 0,350 poin ke level 101,430 pada pukul 13.27 WIB.
Pada saat yang sama, nilai tukar yen menguat 0,76% atau 0,88 poin ke posisi 114,53 yen per dolar AS pada pukul 13.37 WIB, level terkuat dalam sekitar sebulan.
Kinerja mata uang Jepang tersebut telah menguat lebih dari 2% selama empat hari terakhir.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, dolar melemah terhadap yen pada hari keempat berturut-turut dan merana di bawah level 115 yen setelah Trump tidak memberikan detail rencana stimulus ekonomi dalam konferensi pers yang digelar pertama kali sejak pilpres.
Trump juga tidak memberikan detail atas waktu dan cakupan rencana kebijakannya mulai dari belanja infrastruktur hingga perjanjian perdagangan yang akan menentukan arah pasar finansial pada 2017.
“Atmosfer tidak terlihat sangat baik seputar dolar terhadap yen. Tidak banyak informasi yang didapat dari konferensi pers Presiden terpilih Trump, jadi sepertinya pasar harus menunggu pelantikan pada tanggal 20 nanti untuk mendapatkan detail konkret dari kebijakannya,” ujar Shigeki Yoshitoshi, head of Japan foreign-exchange and commodities sales Australia & New Zealand Bank Group Ltd.
Seperti diketahui, dalam pemilu presiden AS pada 8 November 2016, Donald Trump mendapatkan suara terbanyak dan menjadi presiden terpilih AS. Trump dijadwalkan akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2017.